kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah diminta tuntaskan proyek 35.000 MW


Selasa, 28 November 2017 / 20:19 WIB
Pemerintah diminta tuntaskan proyek 35.000 MW


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Listrik Swasta Indonesia (APLSI) meminta supaya pemerintah tetap konsisten menyelesaikan megaproyek ketenagalistrikan 35.000 Megawatt (MW) yang sudah dicanangkan bisa diselesaikan pada tahun 2019.

Ketua Harian APLSI, Arthur Simatupang menyatakan bahwa untuk menjaga iklim investasi dibidang ketenagalistrikan proyek ketenagalistrikan 35.000 MW harus tetap dilanjutkan. "Pemerintah harus konsisten. Artinya 35.000 MW harus dituntaskan," terangnya kepada Kontan.co.id, Selasa (29/11).

Asal tahu saja, pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan kebutuhkan penambahan listrik atau rasio elektrifikasi di Indonesia hanya mencapai 23.000 MW di tahun 2019.

Adapun sebelumnya Menteri ESDM Ignasius Jonan pernah mengatakan karena perhitungan pemerintah pada saat mewacanakan program 35.000 MW tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 8%.

Nyatanya, saat ini pertumbuhan ekonomi berada di level plus minus 5%. Jadi kebutuhan listrik pada tahun 2019 paling tidak membutuhkan tambahan 23.000 MW

"Kebutuhan listrik kan sifatnya tidak statis. Karena ekonomi akan bertumbuh terus," terang Arthur.

Ia menambahkan, bahwa APLSI selalu menekankan kepada pemerintah atas pentingnya iklim investasi yang memiliki konsistensi. Artinya, jika proyek 35.000 MW dipangkas, ada perubahan terhadap rencana awal.

"Pertanyaannya, kalau 35.000 MW tetap jalan sampai 2019, apa betul PLN rugi karena surplus listrik? Atau lebih karena Tarif Dasar Listrik (TDL) yang tidak naik?" Tandasnya.

Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), Iwan Agung Firstantara menyatakan bahwa pihaknya dalam komitmen terus membangu pembangkit ketenagalistrikan. "Maupun penugasan yang diberikan oleh PLN atau tender," terangnya di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (29/11).

Ia bilang, bahwa saat ini pihaknya sedang mengadakan road show untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang dari Jakarta - Beijing dan Hongkong. Artinya, kata Iwan, pihaknya mendukung pemerintah supaya kebutuhn listrik masyarakat bisa terjamin.

"Kalau pu surplus. Insya allah aman bagi kami. Yang jelas kita mendorong untuk masyarakat dalam menggunakan listrik," tandasnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×