Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengkaji penerapan teknologi mesin hybrid pada kendaraan jenis Low Cost Green Car (LCGC) yang ada di Indonesia.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Dodiet Prasetyo mengatakan, sejak diperkenalkan pada 2013 silam, LCGC telah menjadi tulang punggung bagi industri otomotif nasional. Kontribusi LCGC terhadap penjualan mobil nasional pun cukup besar yakni di kisaran 20%.
LCGC terbukti mampu menawarkan tingkat efisiensi konsumsi bahan bakar yang tinggi, yakni 1 liter untuk 20 kilometer. Mobil ini juga banyak diincar oleh para konsumen, terutama pembeli mobil pertama, lantaran harganya relatif lebih terjangkau dibandingkan segmen lainnya.
Baca Juga: Kenali Mobil LCGC hingga Harga Varian Bekasnya Jelang Akhir Tahun 2024
Namun, seiring era transisi energi, Kemenperin ingin kualitas LCGC lebih ditingkatkan. Selain efisiensi bahan bakar, LCGC diharapkan bisa disematkan teknologi elektrifikasi seperti mesin hybrid.
"Kami sedang studi internal, apakah LCGC bisa disematkan teknologi hybrid, baik strong atau mild," kata dia dalam forum diskusi, Kamis (21/11).
Kemenperin tentu sudah membahas rencana tersebut dengan para produsen LCGC. Pihak produsen juga melakukan studi kelayakan, mengingat banyak pertimbangan teknis untuk pengembangan LCGC dengan mesin hybrid. Hal ini termasuk keperluan investasi pengembangan produk tersebut.
"Rencana ini merupakan upaya dorongan dari pemerintah untuk membantu pengurangan impor bahan bakar fosil," imbuh Dodiet.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, bukan hal yang mustahil mesin hybrid disematkan pada LCGC.
Apalagi, teknologi hybrid sebenarnya sudah hadir sejak lama di Indonesia, bahkan lebih lama ketimbang teknologi full-electric. Produsen LCGC pun disebut sudah punya fasilitas riset dan pengembangan untuk mewujudkan rencana ini.
Baca Juga: Menjelang Akhir Tahun, APM Gencar Berikan Promo Demi Dongkrak Penjualan Mobil Baru
"LCGC sekarang pun emisinya seperti kendaraan konvensional biasa. Jika bisa diwujudkan hibrida-LCGC, tentu ini menarik," jelas dia, Kamis (21/11).
Dalam kesempatan terpisah, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pihaknya mematuhi arahan pemerintah dengan melakukan studi pengembangan LCGC dengan mesin hybrid secara mendalam. Toyota pun pada dasarnya senantiasa menghadirkan kendaraan elektrifikasi yang makin dijangkau oleh masyarakat luas.
"Banyak opsi yang perlu dipelajari, secara teknis dan timing, mana yang paling sesuai. Secara teknologi, hybrid Toyota telah jadi pilihan utama masyarakat," ungkap dia, Kamis (21/11).
Toyota sendiri memiliki line up LCGC melalui model Agya dan Calya. Selain Toyota, ada Daihatsu yang memasarkan LCGC melalui model Ayla dan Sigra, serta Honda melalui Brio Satya.
Selanjutnya: Tax Amnesty Jilid III Jadi Jalan Pintas Pemerintah Cari Penerimaan Negara
Menarik Dibaca: 30 Ucapan Hari Guru Nasional dalam Bahasa Inggris Beserta Arti Penuh Makna
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News