kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.399   -36,00   -0,22%
  • IDX 7.172   30,54   0,43%
  • KOMPAS100 1.044   3,16   0,30%
  • LQ45 813   1,58   0,19%
  • ISSI 225   0,08   0,04%
  • IDX30 425   1,08   0,25%
  • IDXHIDIV20 510   -0,54   -0,11%
  • IDX80 117   0,01   0,01%
  • IDXV30 121   -0,61   -0,50%
  • IDXQ30 140   0,12   0,08%

Pemerintah harus hati-hati keluarkan izin waralaba


Jumat, 31 Agustus 2012 / 10:03 WIB
Pemerintah harus hati-hati keluarkan izin waralaba
ILUSTRASI. Tanaman hias di dalam ruangan


Reporter: Nur Ramdhansyah A | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta pemerintah berhati-hati dalam mengeluarkan aturan kebijakan ritel dan waralaba. Pernyataan Aprindo ini terkait kasus yang terjadi pada Lawson dan Seven Eleven.

Menurut Aprindo, jika pemerintah tidak berhati-hati, hal tersebut bisa berdampak pada keengganan investor asing untuk menanamkan sahamnya di Indonesia. "Perkembangan bisnis itu cepat. Jika pemerintah membatasi apa saja, investor atau orang akan mikir seribu kali untuk bisnis di Indonesia," kata Wakil Ketua Umum Aprindo, Tutum Rahanta, di acara Ulang Tahun Sarinah ke 50, Kamis (30/8), malam.

Dia menilai, upaya pemerintah dalam membuat izin baru untuk ritel dan waralaba akan menjadi masalah investor asing yang ingn membuka bisnis di Indonesia. "Mereka tentunya akan pilih-pilih untuk bisnis waralaba," ucapnya.

Namun dia tak menampik jika secara umum, aturan itu memang perlu diberlakukan. "Akan tetapi, pemerintah harus memikirkan juga ke depannya seperti apa. Bisa-bisa tidak ada investor yang masuk kalau semuanya dibatasi," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×