kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.485.000   78.000   3,24%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Pemerintah Impor Listrik Malaysia, Ekonom Ingatkan Pemanfaatan Energi Terbarukan


Jumat, 17 Oktober 2025 / 18:52 WIB
Pemerintah Impor Listrik Malaysia, Ekonom Ingatkan Pemanfaatan Energi Terbarukan
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (15/2/2024). Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana memperpanjang izin impor listrik dari Malaysia sebesar 200 megawatt (MW) untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah perbatasan Kalimantan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana memperpanjang izin impor listrik dari Malaysia sebesar 200 megawatt (MW) untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah perbatasan Kalimantan. Totalnya akan diproyeksikan akan mencapai sekitar 200 MW. 

Menanggapi rencana tersebut, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, pemerintah sebaiknya memprioritaskan pengembangan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah perbatasan, ketimbang memperpanjang impor listrik dari Malaysia.

Menurut Bhima, daerah perbatasan dengan jaringan transmisi terbatas milik PLN dapat memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti panel surya dan mikrohidro.

“Danantara bisa berperan dalam instalasi energi panel surya dan mikrohidro di wilayah perbatasan. Ini sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi di kawasan tersebut,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (17/10/2025).

Baca Juga: Indonesia Impor 200 MW Listrik dari Malaysia untuk Pasok Wilayah Kalimantan

Bhima menambahkan, impor listrik dari Malaysia justru kurang menguntungkan karena berpotensi menekan cadangan devisa. Selain itu, pasokan listrik lintas negara juga memiliki risiko gangguan jika sistem jaringan di Malaysia bermasalah.

“Instalasi panel surya relatif cepat dan bisa beroperasi secara off-grid tanpa perlu masuk ke jaringan PLN. Ini momentum bagi pemerintah untuk membuktikan bahwa energi terbarukan juga berarti akses energi bagi masyarakat perbatasan,” tegas Bhima.

Selanjutnya: Ini Rekomendasi Tren Warna Rambut Tahun 2025

Menarik Dibaca: Ini Rekomendasi Tren Warna Rambut Tahun 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×