kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Indonesia dan Jerman kerja sama dorong implementasi energi terbarukan


Selasa, 30 November 2021 / 20:40 WIB
Pemerintah Indonesia dan Jerman kerja sama dorong implementasi energi terbarukan
ILUSTRASI. Pemerintah Indonesia dan Jerman menjalin kerja sama untuk mendorong implementasi energi terbarukan.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Jerman bekerja sama dalam upaya mencapai komitmen bauran energi terbarukan 23% pada 2025 sesuai Paris Agreement.

Kerja sama ini ditandai dengan kegiatan Indonesia German Renewable Energy Day 2021 yang dihadiri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Kedutaan Besar Republik Federal Jerman yang mewakili Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) yang digelar Selasa (30/11). 

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, Indonesia harus memaksimalkan potensi lokal untuk memastikan pengembangan EBT sejalan dengan kondisi ekonomi Indonesia dan tantangan ke depan.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki tantangan dalam menyediakan listrik di seluruh wilayah Indonesia. Desentralisasi pembangkit listrik EBT menjadi sangat penting untuk menciptakan kemandirian energi dan berkontribusi positif terhadap capaian EBT. 

"Terkait hal ini, Kementerian ESDM telah mengembangkan beberapa program, yaitu implementasi PLTS Atap, pengembangan Green Industry, implementasi program De-dieselisasi, dan pemanfaatan PLTS untuk fasilitas cold storage di usaha perikanan" kata Dadan dalam gelaran Indonesia German Renewable Energy Day 2021, Selasa (30/11).

Baca Juga: Indonesia komitmen menurunkan emisi GRK, ini fokus kebijakannya

Sementara itu, Dubes Jerman untuk Indonesia Ina Lepel mengatakan, Jerman secara aktif mendukung Pemerintah Indonesia dalam transisi energi. 

"Kami secara aktif mendukung rencana Pemerintah Indonesia dalam pengembangan dan peningkatan penggunaan energi bersih dan terbarukan baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Sektor tersebut merupakan area inti kerja sama pembangunan bilateral Jerman-Indonesia," kata Ina.

Kerjasama Indonesia dan Jerman untuk bidang energi terbarukan diselenggarakan oleh perwakilan Lembaga Pelaksana Kerjasama Internasional Jerman, GIZ dan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (DJ EBTKE). 

Country Director GIZ Indonesia Martin Hansen menyatakan dukungan terhadap visi Indonesia dalam proses dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan. 

“Dukungan diberikan melalui penyediaan bukti, dialog lintas masyarakat dan peningkatan kesadaran guna memfasilitasi proses transisi energi yang adil dan mendorong bahwa kebijakan energi dan pilihan teknologi dibuat dalam keseimbangan antara ekonomi, lingkungan, dan masyarakat,” ujar Martin. 

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati mengapresiasi penyelenggaraan acara RE Day 2021. kegiatan ini dinilai dapat menjadi platform untuk mempertemukan para kolaborator dari sektor publik dan swasta agar dapat menginisiasi, menjalin komitmen dan kerja sama terkait pembangunan pengembangan EBT menuju pembangunan rendah karbon.

Selain itu, Sri turut menyampaikan perpektif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai upaya pengurangan emisi karbon dan efisiensi energi dan energi baru dan terbarukan di Jakarta. 

“Pemerintah DKI Jakarta telah berkomitmen untuk mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 30% di tahun 2030. Bahkan, kami berambisi untuk mengurangi emisi GRK hingga 50% pada tahun 2030,” ujar Sri.

Sri melanjutkan, beberapa inisiatif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mencapai Masyarakat Rendah Karbon tahun 2050, yaitu instalasi panel surya akan dipasang di atap gedung milik pemerintah (sekolah, layanan kesehatan, rumah sakit, dan olahraga) serta gedung-gedung swasta. Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk mencapai 50% armada Bus Transjakarta bebas bahan bakar fosil pada tahun 2025 dan beralih ke penggunaan bus listrik.

Baca Juga: Target PLTN diperkirakan mencapai 40 GW di akhir tahun 2060




TERBARU

[X]
×