Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah meminta PT PLN (Persero) untuk memulai tender proyek 10.000 MW tahap II paling lambat April 2009.
Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (Dirjen LPE Departemen ESDM) Jacobus Purwono menjelaskan, proses tender harus segera dilakukan PLN mengingat pembangkit yang menjadi bagian proyek 10.000 MW tahap II harus sudah masuk ke sistem listrik pada 2013 dan 2014.
"PLN yang akan menentukan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) setiap proyeknya. Tender juga akan dilakukan oleh PLN, pemerintah tidak ikutan," kata Purwono, Selasa (27/1).
Sebelumnya Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Bambang Praptono mengatakan tender pembangkit listrik 10.000 MW tahap II yang dikerjakan perusahaan listrik swasta atau IPP akan dibuka dengan menenderkan PLTU Pemalang berkapasitas 2.000 MW. Kalau tidak ada perubahan rencana, PLN akan membuka tender tersebut pada Februari 2009. "PLTU Pemalang ini merupakan yang pertama untuk proyek IPP generasi ke 3," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, setidaknya ada tiga ciri khas yang membedakan antara proyek pembangkit 10.000 MW tahap I dengan tahap II. Pertama, kalau di tahap I seluruh pembangkit dikerjakan oleh PLN maka di tahap II ini sebanyak 70% nya dikerjakan IPP. Sementara sisanya oleh PLN.
Kedua, proyek 10.000 MW tahap II oleh IPP ditargetkan selesai paling lambat 2014, sementara yang dikerjakan PLN paling lambat selesai 2012.
Ketiga, kalau pada proyek 10.000 MW tahap I seluruh pembangkitnya menggunakan batu bara, maka tahap II akan banyak menggunakan tenaga gas, tenaga air dan panas bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News