kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemerintah jodohkan Chrysler dengan perakit lokal


Rabu, 25 Juni 2014 / 14:30 WIB
Pemerintah jodohkan Chrysler dengan perakit lokal
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Perindustrian mencoba mendorong Chrysler untuk melakukan perakitan mobil di Indonesia. Caranya, dengan "menjodohkan" merek asal Amerika Serikat (AS) itu dengan beberapa perusahaan perakitan mobil di Indonesia.

"Kami lagi dorong, kalau bisa Chrysler bisa merakit mobil di PT Gaya Motor (Grup Astra) atau PT National Assembler (milik Indomobil). Mudah-mudahan mereka mau," jelas Soerjono, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian menjawab KompasOtomotif, di Jakarta Selatan, Senin (23/6).

Dijelaskan, Chrysler sudah menyatakan minatnya melokalisasi kendaraan di Indonesia dengan rencana membangun pabrik baru. Tapi, Kemenperin justru menganjurkan supaya bisa memulai lokalisasi dengan menyewa rakit pada perusahaan-perusahaan yang sudah ada.

"Kalau bangun pabrik baru kan mahal, dengan menumpang rakit justru lebih kompetitif. Ini sifatnya sementara, setelah penjualan membesar baru bisa bisa bangun pabrik sendiri," lanjut Soerjono.

Selain Chrysler, Kemenperin juga berusaha mendorong Tata Motors untuk melakukan hal yang sama. Produsen mobil asal India itu sudah menyatakan minat membangun pabrik baru di Indonesia setelah volume penjualan meningkat.

"Saya dapat informasi kalau Gaya Motor itu masih punya kapasitas yang belum dimanfaatkan. Buktinya, BMW sampai sekarang merakit mobil di sana dan baik-baik saja," lanjut Soerjono. 

Selain itu, lanjutnya, PT Kia Mobil Indonesia (KMI) baru saja menghentikan perakitan mobilnya di National Assembler, sehingga bisa dimanfaatkan merek lain yang berminat. (Agung Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×