Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni memastikan pihaknya terus mengupayakan sejumlah langkah demi mengawal komitmen proyek Train-3 BP Tangguh.
Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw dikonfirmasi melalui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Allimudin bilang sejumlah upaya telah dilakukan seperti persiapan tenaga kerja.
Pada Kamis (12/3), Pemkab Teluk Bintuni mengadakan pertemuan bersama manajemen BP Tangguh di Kantor BP Berau Ltd, Jakarta Selatan.
Alimudin menjelaskan, pembinaan tenaga kerja lokal selama ini telah dilakukan melalui Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB) yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten dan dioperasikan oleh Petrotekno Technical School.
"Masih ada yang menunggu untuk diserap. Sehingga Bupati minta kepada BP Berau Ltd. agar dapat menerima lulusan P2TIM. Bahkan Bupati juga mendesak agar anak-anak lulusan P2TIM seluruhnya dapat diterima di proyek tangguh," ujar Alimudin dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (13/2).
Adapun, P2TIM-TB disebut telah melahirkan 489 tenaga kerja bersertifikasi nasional dan internasional pada tingkatan semi skill, dimana 253 di antaranya bekerja di BP Tangguh, sedangkan 45 bekerja di luar Papua termasuk 33 anak Papua yang bekerja di Super Crane Proyek Tol Jakarta, dan beberapa yang bekerja di luar negeri.
Alimudin menambahkan, dari jumlah yang ada memang masih ada tenaga kerja lulusan P2TIM-TB yang dapat diserap untuk tingkat semi skill pada proyek Tangguh Train-3. Hal ini dinilai sejalan dengan komitmen BP Tangguh-Train 3 dalam menyerap tenaga lokal dari daerah yang terdampak langsung proyek strategis nasional atau Direct Affected Village.
Asal tahu saja, Train 3 BP Tangguh merupakan proyek Strategis Nasional sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 56 Tahun 2017, di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.