kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah merespons positif rencana perluasan investasi perusahaan elektronik


Minggu, 18 April 2021 / 16:41 WIB
Pemerintah merespons positif rencana perluasan investasi perusahaan elektronik


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi merupakan salah satu faktor penggerak pertumbuhan sektor industri, khususnya dalam mendukung upaya pemerintah mendorong pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19. Kementerian Perindustrian lantas menargetkan investasi di sektor industri manufaktur mencapai Rp 323,56 triliun pada tahun 2021, atau naik Rp 58,28 triliun dari target tahun 2020 sebesar Rp 265,28 triliun.

Menteri Perindustrian Agus  Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah bertekad untuk terus mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui kebijakan strategis dan bisa menjadi daya tarik bagi para investor asing maupun domestik. Hal ini supaya mereka semakin percaya diri menanamkan modalnya di Indonesia.

Searah upaya tersebut, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektonika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier menyampaikan, komitmen pemerintah dalam mendorong peningkatan investasi di sektor industri telah tertuang di beberapa regulasi yang baru diluncurkan.

“Misalnya, penerbitan Undang-Undang Cipta Kerja serta regulasi turunannya akan membangun ekosistem iklim investasi yang kondusif dan menjadi daya tarik bagi para investor, serta diharapkan mempercepat program substitusi impor yang ditargetkan mencapai 35% pada akhir tahun 2022,” papar Taufiek dalam siaran pers di situs Kemenperin, Minggu (18/4).

Baca Juga: Menyiasati pandemi, Trikomsel Oke (TRIO) memulai bisnis baru

Dirjen ILMATE juga menyebutkan beberapa sektor yang masih menjadi primadona bagi para investor untuk menanamkan modalnya, salah satunya adalah industri elektronika. Pemerintah terus berupaya memacu pengembangan investasi di sektor industri elektronika, di mana industri elektronika merupakan salah satu sektor prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0.

Sementara itu, PT Pegatron Technology Indonesia, salah satu produsen elektronika asal Taiwan yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2010 mulai melakukan ekspansi pada tahun 2019. Salah satu perluasan bidang usaha barunya yakni memproduksi peralatan telekomunikasi lainnya.

Unit usaha pertama Pegatron di Asia Tenggara berada di lahan seluas satu hektare, yakni di lot 5 Kawasan Industri Batamindo, Kecamatan Sungai Beduk, Batam. Pada saat opening ceremony di tahun 2019 lalu, perusahaan ini telah mempekerjakan sebanyak 40 tenaga kerja dengan investasi sebesar US$ 40 juta. Nilai tersebut merupakan investasi awal dari rencana sebesar US$ 1,5 miliar yang akan direalisasikan secara bertahap sekaligus akan menambah penyerapan tenaga kerja.

Baca Juga: Saham-saham di Papan Pengembangan moncer, ini sebabnya

Hingga tahun 2021, Pegatron Technology Indonesia telah menggelontorkan investasinya sebesar US$ 7 juta untuk merenovasi pabrik, serta sekitar US$ 1 juta untuk pengadaan mesin dan peralatan yang saat ini dalam tahap pengembangan uji coba produksi.

“Di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini, kami memberikan apresiasi atas komitmen para investor yang telah menanamkan modalnya di Indonesia,” ujar Taufiek.

Pegatron Technology Indonesia telah melakukan ekspor pertama kalinya ke pasar Amerika Serikat untuk produk smarthome, wi-fi dan power bank dengan menggandeng PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) dalam menjalankan usahanya.

Baca Juga: Perusahaan teknologi global kian aktif menggalang dana

Target pasar perusahaan sementara ini adalah 100% untuk pasar ekspor. Namun, apabila ada permintaan dalam negeri yang sesuai dengan perhitungan ekonomi dan bisnis, maka perusahaan ini mempertimbangkan kembali untuk mengisi pasar domestik.

Pada pertengahan tahun 2021, Pegatron Technology Indonesia juga berencana mengajukan permohonan verifikasi teknis izin usaha industri (IUI) untuk bidang usaha baru lainnya. Saat ini, mereka sedang dalam tahap memasukkan peralatan dan mesin ke Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia dinilai masih memiliki potensi besar sebagai destinasi investasi saat pandemi Covid-19.

“Sekali lagi, kami mengapresiasi kepada Pegatron Technology Indonesia atas rencana perluasan investasinya di Batam. Dalam waktu dekat mereka akan mendatangkan tenaga ahli untuk membantu set up pabrik di Indonesia selama enam bulan,” ungkap Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Ali Murtopo Simbolon.

Baca Juga: Pemerintah beberkan capaian dan target industri otomotif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×