Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta pemerintah daerah yang memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) besar dapat berkontribusi dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, salah satunya adalah dengan memberikan sambungan listrik gratis bagi masyarakat tidak mampu yang ada di wilayahnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memberi contoh di Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur ada 2.100 rumah yang tidak mampu melakukan penyambungan listrik, sementara jaringan distribusi PLN sudah tersedia. Saya berterima kasih kepada Ibu Bupati, ada komitmen bantuan dari Pemerintah Kabupaten untuk memberikan sambungan gratis kepada masyarakat,” paparnya.
Lebih lanjut, ia mengimbau agar kabupaten-kabupaten yang APBD besar mencapai triliunan, untuk menyisihkan sebagian guna memberikan sambungan listrik gratis kepada masyarakat yang kurang mampu sehingga bisa menikmati listrik.
Menurutnya, masyarakat dengan golongan tarif listrik 450 Volt Ampere bisa untuk melakukan pembayaran penggunaan listrik, namun terkendala tingginya biaya penyambungan atau pemasangan.
"Kalau langganannya pasti bisa, sekitar Rp 15.000, tapi kalau pasang itu sekitar Rp 500.000. Pemerintah kabupaten, pemerintah kota dan pemerintah provinsi yang membantu," kata Jonan dalam keterangan tertulisnya, usai melakukan peninjauan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Selasa (8/1).
Sebagai informasi hingga akhir tahun 2018, rasio elektifikasi Nasional adalah 98,3%, atau lebih tinggi dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2019 yang sebesar 97,5%.
"Pemerintah dan juga PLN sebagai operator berusaha mencapai rasio eltrifikasi 99,9% di tahun ini. Upayanya, satu, terus melanjutlan pembangunan jaringan transmisi, distribusi, terutama untuk wilayah yang belum terlayani listriknya. Yang lain adalah dengan pemasangan home solar system di daerah-daerah yang sulit, yang terisolir atau terpencil, supaya rasio elektifikasinya tercapai," katanya dalam siaran pers yang dipublikasikan Selasa (8/1).
Tak hanya itu, tersedia juga alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk penyambungan listrik ke rumah tangga yang kurang mampu. "Ada alokasi APBN untuk sambungan gratis, sekitar Rp 6 triliun untuk tahun 2019. Jadi kita bagi-bagi," jelas Jonan.
Saat melakukan kunjungan ke PLTU Paiton, Jonan mengapresiasi peran PLTU Paiton dalam menjaga pengelolaan lingkungan. Ia bilang, PLTU Paiton merupakan salah satu contoh PLTU dengan pengelolaan terbaik yang dibuktikan dengan banyaknya menerima penghargaan. Tahun 2018 lalu, PLTU Paiton dikukuhkan sebagai fast-track power plant of the year pada ajang Asian Power Awards, untuk kategori Coal Power Project of The Year.
"PLTU Paiton 1 dan 2, selama 2 tahun berturut-turut mendapatkan proper emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, saya sangat apresiasi mengenai lingkungan hidup, karena Paiton ini salah satu kompleks PLTU yang terbesar di Jawa. Kedepan saya minta dipertahankan dan juga untuk ditingkatkan teknologinya sehingga bisa mengurangi polusi udara," tutup Jonan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News