Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PT PLN (Persero) untuk mengambil alih saham PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Direktur Bisnis dan Manajemen Resiko PT PLN (Persero) Murtaqi Syamsuddin mengatakan, pihaknya telah menerima surat dari Kemeterian ESDM untuk pengambil alihan saham Inalum tersebut.
Hari ini (17/2), PLN akan mengadakan rapat perdana dengan Kementerian ESDM untuk membahas pengambilalihan saham Inalum ini. "Sejauh ini PLN masih mempelajari peluang ini," ujarnya kepada KONTAN.
Saat ini Pemerintah Indonesia menguasai saham Inalum sebesar 41,12%, sedangkan sisanya sebesar 58,88% dikuasai oleh Nippon Asahan Aluminium Co. Ltd (NAA), gabungan investor Jepang dalam proyek Inalum. PLN diminta untuk mengambil alih tambang Inalum. Sementara, pemerintah meminta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) diminta mengambil alih peleburan timah Inalum.
Kerjasama proyek Inalum telah berjalan sejak 1975 dan akan berakhir pada 2013 nanti. Rencananya, pemerintah akan mengambil alih seluruh saham Inalum, setelah kerjasama dengan Jepang berakhir.
Sambil menunggu jatuh tempo kesepakatan itu, Indonesia dan Jepang akan menggelar rangkaian pertemuan untuk membahas tata cara pengalihan saham ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News