kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah optimis target produksi padi terpenuhi


Selasa, 09 September 2014 / 13:44 WIB
Pemerintah optimis target produksi padi terpenuhi
ILUSTRASI. Promo McD Beli 3 Ayam 3 Nasi Berbuka Hemat Edisi 24-29 Maret 2023 (Dok/McD)


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Prediksi iklim El Nino atau musim kemarau panjang pada Agustus hingga September tidak terbukti terjadi. Atas kondisi ini, Kementerian Pertanian (Kementan) optimis produksi pangan kian naik seiring dengan jadwal musim hujan juga yang diperkirakan akan mundur. 

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian memprediksi iklim musim hujan atau MH pada tahun 2014/2015 pada Oktober dan November mendatang akan memasuki sifat hujan normal. Setelah perkiraan datangnya el nino tidak terjadi.

Kondisi ini menumbuhkan harapan produksi gabah kering giling (GKG) akan tercapai diangka 70,24 juta ton. Bahkan tidak menutup kemungkinan bisa naik 5% setelah sebelumnya mengalami revisi sebanyak tiga kali. Pertama dari 73,16 juta ton GKG lalu menjadi 72,02 juta ton GKG pada revisi kedua dan terakhir menjadi 70,24 juta ton GKG. 

Haryono Kepala Balitbang Pertanian yang merangkap sebagai Plt Dirjen Tanaman Pangan menjelaskan, musim kemarau saat ini masih relatif aman. Sehingga petani dapat menjaga tanaman yang telah tertanam atau standing crop yang telah ada saat ini. 

"Agustus kami sudah hitung kembali dan kami punya dua angka. Pertama optimis diangka 70,24 juta GKG dan kedua bisa saja naik menjadi 71 juta ton GKG," ujar Haryono pada kemarin (8/9). 

Sementara potensi luas tanam padi secara nasional saat MH 2014/2015 untuk padi mencapai 11,8 juta ha. Rinciannya, luas tanam pada periode Oktober sampai Desember seluas 6,5 juta ha. Sedangkan periode Januari hingga Maret seluas 5,2 juta ha. 

Meski diatas kertas dapat menaikan produksi. Tapi jangan lupa bayang-bayang rawan kekeringan dan banjir masih menghantui. Selain itu penyakit atau organisme penganggu tanaman atau OPT padi juga bisa terjadi. Misalnya pada daerah Jawa adanya wereng batang coklat, kresek dan penyakit blast di Sumatera, Jawa dan Sulawesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×