kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah percepat izin ML minol


Rabu, 15 September 2010 / 09:41 WIB
Pemerintah percepat izin ML minol


Reporter: Raka Mahesa W, Herlina KD |

JAKARTA. Pemerintah berupaya mempercepat terbitnya izin keluar bagi 39 kontainer minuman beralkohol (minol) yang sudah tertahan beberapa bulan di bea cukai Pelabuhan Tanjung Priok.

Roy Sparinga, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Berbahaya di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, 10 dari 242 merek minol dalam kontainer tersebut, sedang dalam proses penomoran dan akan keluar dalam waktu lima hari.

Dalam catatan Roy, dari 242 merek yang tertahan, izin edar merek luar (ML) untuk sekitar 210 merek sudah didaftarkan. Tetapi yang memenuhi syarat baru 62 merek. "Dua merek di antaranya sudah keluar izin ML-nya," ujar Roy, Selasa (14/9). Keduanya milik PT Aska Indoco dan PT Anca Arta Niaga.

Sementara 32 merek belum diurus proses izin ML . Bahkan, hingga kini masih belum ketahuan siapa importirnya. Namun Roy curiga 32 merek tersebut milik PT Indo Wine. Pasalnya dari delapan importir, hanya Indo Wine yang belum mengajukan izin ML.

Roy mengklaim, pemerintah mempercepat proses pemberian izin ML. Normalnya, proses izin ML selama 45 hari per merek. "Tapi untuk kasus ini menggunakan fast track sehingga hanya butuh waktu lima hari," ujarnya.

Pemerintah menempuh cara ini setelah sebelumnya Bea Cukai, BPOM, serta asosiasi importir minuman beralkohol bertemu akhir Agustus 2010 lalu. Acara ini difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan.

Beruntung, para konsumen minol belum terlalu terkena dampak penahanan tersebut, termasuk pada hari-hari libur Lebaran kemarin. "Sampai saat ini stok minol di hotel berbintang secara umum masih cukup," kata Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Carla Parengkuan kemarin (14/9).

Carla menambahkan, kalau ada kekosongan, hanya beberapa item tertentu. "Misalnya di hotel A stok minuman jenis Johny Walker kosong, dan di hotel B minuman jenis lain yang kosong," ujar. Tapi, bila hingga Natal dan Tahun Baru, impor minuman beralkohol belum juga lancar, baru akan terasa ada gangguan.

Hal senada dikemukakan Sekjen PHRI Bali Perry Markus. "Kalau kosong sih enggak, tetapi pasokan memang ada gangguan. Hanya beberapa stok memang masih ada," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×