kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah reaktivasi jalur kereta api 2.000 km


Selasa, 11 Maret 2014 / 15:01 WIB
Pemerintah reaktivasi jalur kereta api 2.000 km
ILUSTRASI. Katalog Promo Hypermart Hyper Diskon Weekend Periode 21-24 Oktober 2022.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemerintah berencana akan mengaktifkan kembali beberapa jalur kereta api yang beberapa tahun belakangan ini mati atau tidak berfungsi.  

Direktur Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko mengatakan, saat ini pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 150 miliar- Rp 200 miliar untuk proses pengaktifan jalur tersebut.

Anggaran sebesar itu, rencananya akan digunakan untuk menghidupkan kembali lima stasiun kereta api yang berada di antara Stasiun Kedungjati dan Stasiun Ambarawa.

Hermanto mengatakan, anggaran sebesar Rp 150- Rp 200 miliar tersebut rencananya akan digunakan untuk memperbaiki perlintasan kereta dan stasiun.

“Anggaran akan digunakan tahun depan dan untuk menghidupkan jalur tersebut kami juga akan kerjasama dengan Pemerintah Daerah Jawa Tengah,” kata Hermanto  di sela- sela acara Dialog Perkeretaapian Nasional di Jakarta Selasa (11/3).

Hermanto mengatakan, selain menghidupkan kembali jalur kereta api yang terletak di antara Stasiun Kedungjati dan Ambarawa, dalam beberapa tahun ke depan pemerintah juga akan menghidupkan stasiun mati lainnya.

Berdasarkan hasil indentifikasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan saat ini ada sekitar 2.000 kilometer jalur kereta yang mati.

Jalur tersebut antara lain, Wonogiri- Solo dan Sukabumi- Cianjur. “Tapi tidak semua dari 2.000 kilometer yang mati itu akan dihidupkan kembali,” katanya.

Hermanto mengatakan, bahwa dari 2.000 kilometer jalur kereta api yang mati tersebut beberapa kilometer di antaranya sudah berubah fungsi. Beberapa kilometer di antaranya bahkan, sudah ada yang berubah menjadi pemukiman warga.

Bambang Susantono, Wakil Menteri Perhubungan sementara itu menimpali, untuk kembali menghidupkan stasiun kereta api yang mati, pemerintah akan mempertimbangkan beberapa aspek.  Salah satunya, ekonomi.

Menurut Bambang, jalur kereta api yang akan kembali dihidupkan nantinya akan dipilih pada daerah- daerah yang secara ekonomi telah berkembang.

“Contohnya adalah Semarang- Solo, Purwokerto- Tegal dan Padang, itu akan kami reaktivasi agar mendukung perkembangan ekonomi di sana,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×