kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah rilis website pariwisata versi Mandarin


Selasa, 12 November 2013 / 23:02 WIB
Pemerintah rilis website pariwisata versi Mandarin
Promo JSM Superindo mulai 1-3 Juli 2022, jangan melewatkan diskon besar selama akhir pekan untuk belanja produk kebutuhan sehari-hari.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu meluncurkan website pariwisata Indonesia versi Mandarin: http://cn.indonesia.travel,  Senin (11/11) sore, di KBRI Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, acara peluncuran website pariwisata itu dihadiri oleh Wakil Kepala Perwakilan RI, Wisnu Edi Pratignyo, dan Wakil China National Tourism Administration, Zhang Xing Hong.

Acara peluncuran website tersebut juga dihadiri 50 awak media terkemuka Tiongkok, dan agen perjalanan Tiongkok.

Acara peluncuran website yang dikemas dalam bentuk konferensi pers di Beijing itu, merupakan awal dari serangkaian program promosi ‘Welcome to Wonderful Indonesia’, yang juga akan dilakukan di 3 kota lainnya, yaitu Jinan (12/11), Shanghai (13/11), dan Guangzhou (14/11).

Peluncuran website berbahasa Mandarin merupakan strategi Kemenparekraf untuk meningkatkan jumlah wisatawan Tiongkok yang berwisata ke Indonesia, dengan menawarkan destinasi  yang lebih luas dan beragam selain  Bali. 

Selain peluncurkan website, Kemenparekraf juga mempublikasikan Nota Kesepahaman tentang kerjasama di bidang pariwisata antara kedua negara.

Sebelumnya, nota kesepahaman itu telah ditandatangani oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dan Menteri Luar Negeri RRT di Jakarta pada 2 Oktober 2013, bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Xi Jinping ke Indonesia.

Nota kesepahaman tersebut akan menjadi payung untuk mengembangkan kerjasama yang lebih aktif di bidang pariwisata.

Antara lain, mendorong hubungan bisnis pariwisata, fasilitasi kunjungan warga negara, kerjasama untuk menarik wisatawan dari negara ketiga, kemudahan fasilitasi kegiatan promosi, pertukaran informasi, serta mendorong kegiatan familiarization trip oleh media maupun agen perjalanan.

Sejalan dengan pertumbuhan perekonomian Tiongkok, pendapatan per-kapita warga RRT juga semakin meningkat.

Tercatat, pada tahun 2012, wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke luar negeri mencapai  83,2 juta. Diharapkan, jumlah tersebut akan mencapai 100 juta pada tahun 2015.

Wisatawan Tiongkok juga tercatat sebagai wisatawan dengan total pengeluaran  terbesar.  Dengan jumlah 80 juta wisatawan yang bepergian ke luar negeri, total belanja yang dikeluarkan mencapai US$ 102 miliar.  Pada tahun 2020, Tiongkok akan menjadi negara dengan jumlah wisatawan terbanyak di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×