Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Dalam rangka menyambut program konvesri BBM (bahan bakar minyak) ke BBG (bahan bakar gas), pemerintah mengklaim sudah mengalokasikan pasokan gas hingga 20 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Gas yang berasal dari PT Pertamina (Persero), PT Medco E&P Indonesia, dan Perusahaan Gas Negara (PGN) itu akan digunakan untuk untuk kebutuhan konversi BBM ke BBG mulai 1 April mendatang. "Sampai 2014 pasokan gas itu sudah tersedia," kata Evita Herawati Legowo, Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementrian ESDM di Jakarta, Kamis (12/1)
Menurut Evita, aturan konversi ke BBG tersebut bisa menghabiskan dua pertiga kebutuhan gas selama setahun. "Kalau hitungan setahun, kebutuhan gas untuk BBG di dalam negeri mencapai 32 MMSCFD,," kata Evita.
Evita bilang, gas untuk BBG itu bersumber dari gas bumi dari Jakarta, Surabaya, Gresik, Palembang, Bekasi dan Medan. Dari sisi kebutuhan, Jakarta diperkirakan akan menghabiskan BBG terbesar, sekitar 8,2 MMSCFD per tahun.
Setelah itu, Medan diperkirakan menghabiskan 3,7 MMSCFD, sementara Surabaya, Gresik, Palembang dan Bekasi, masing-masing kebutuhan 1,6 MMSCFD, 0,52 MMSCFD, 1,2 MMSCFD dan 0,4 mmscfd.MMSCFD.
Seperti diketahui, mulai 1 April, pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan BBM dan melakukan konversi bbm ke BBG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News