Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berusaha terus mengejar target pembangunan jaringan gas (jargas) demi mengurangi impor liquified Petroleum gas (LPG).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Djoko Siswanto menyebut pemerintah telah menargetkan pembangunan jargas sebesar 1 juta sambungan rumah (SR) pada 2023.
Untuk bisa mencapai target, Djoko menyebut Kementerian ESDM akan mengajukan perubahan APBN 2019 untuk menambah anggaran pembangunan jargas. Sehingga pada tahun depan, jumlah jargas yang akan dibangun bisa mencapai 200.000 SR dari anggaran dalam APBN yang hanya sebanyak 76.800 SR.
Untuk rencanan pembangunan selanjutnya, pemerintah juga akan mencoba menganggarkan pembangunan jargas setiap tahunnya sebanyak 200.000 SR. "Tahun depan rencana 200.000 SR, tiap tahun 200.000 jadi satu juta," kata Djoko, Selasa (25/9).
Selain menambah anggaran dalam APBN untuk membangun jargas, Djoko juga bilang pemerintah akan menerbitkan Perpres Jargas agar pembangunan jargas bisa lebih masif lagi. Salah satunya dengan mengatur harga gas di hulu hingga hilir.
"Hilir kan sudah ditentukan BPH, dari hulunya nanti kami atur sedemikian rupa agar itu cukup ekonomis dioperasikan dengan harga yang ditentukan BPH. Infrastrutkur dibayar pemerintah melalui APBN kan, tinggal biaya operasi saja, jadi harga gas plus biaya operasi nanti harga di hilir berapa," jelas Djoko.
Dengan begitu diharapkan badan usaha bisa membangun jargas sendiri tanpa perlu penugasan Pemerintah melalui dana APBN. "Kalau Pertamina mau membangun sendiri, BUMD mau membangun sendiri, swasta mau bangun sendiri, silahkan kami dukung. Kan Pertamina bangun juga sendiri, PGN juga bangun sendiri," imbuhnya.
Pembangunan jargas saat ini masih cukup rendah. Pemerintah mencatat pembangunan jargas melalui penugasan kepada PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan menggunakan dana APBN hingga akhir tahun 2018 baru mencapai 443.505 SR.
Tahun depan, Pemerintah telah menganggarkan pembangunan jargas dalam APBN 2019 sebanyak 76.800 SR sehingga sampai akhir tahun 2019, total jargas yang rencananya akan dibangun baru mencapai 520.305 SR.
Jika anggaran pembangunan jargas ditambah sebesar 200.000 SR pada tahun depan, maka total pembangunan jargas hingga akhir 2019 bisa mencapai 643.505 SR. Jika pemerintah konsisten untuk membangun jargas 200.000 SR setiap tahun pada 2020-2023 maka target 1 juta SR jargas masih bisa tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News