kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Pemerintah siapkan skema tender kilang minyak


Senin, 18 November 2013 / 17:41 WIB
Pemerintah siapkan skema tender kilang minyak
ILUSTRASI. Promo Indomaret Super Hemat Periode 6-12 Juli 2022


Reporter: Margareta Engge Kharismawati |

JAKARTA. Impor bahan bakar minyak (BBM) yang masih tinggi membuat pemerintah bergerak. Kementerian Keuangan (Kemkeu) saat ini sedang menyiapkan mekanisme tender kilang minyak dengan sistem lelang internasional.

Sekadar mengingatkan, berdasarkan data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan III 2013, impor BBM mencapai US$ 10,66 miliar. Angka ini naik 11,86% dibanding triwulan sebelumnya yang hanya US$ 9,53 miliar.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah sedang menyiapkan berbagai perihal soal feasibility study atau studi kelayakan sebelum maju tender, mulai dari insentif pajak atau tax holiday yang akan diberikan bagi pemenang tender beserta kepastian lokasi kilang minyak.

"Yang paling susah itu sebenarnya bukan masalah insentif, tapi tempatnya," ujar Bambang, Senin (18/11).

Lokasi tempat pembangunan kilang yang dibutuhkan adalah seluas 600 hektare hingga 1.000 hektare dan berada di pinggir laut sehingga bisa dimasuki kapal besar.

Sebagai informasi, langkah tender internasional ini diambil lantaran pemerintah dicecar permintaan insentif dari investor Saudi Aramco dan Kuwait Petroleum. Saat ini, dua investor asal Kuwait itu tengah menjalin kerja sama dengan Pertamina untuk membangun dua proyek kilang baru di Balongan dan Tuban.

Karena adanya permintaan insentif tersebut, pemerintah pun tidak menyetujui pembangunan kilang yang ditargetkan beroperasi di tahun 2017 dan 2018 tersebut. Nah, pembangunan dua kilang minyak baru itu yang akan dibangun melalui proses tender.

Hal itu dilakukan agar pemerintah tidak dirongrong permintaan insentif, yang memang kerap diminta investor dalam proyek pembangunan kilang minyak.

Bambang menjelaskan nantinya tender ini akan berlaku bagi investor asing dan domestik. Ditargetkan tender ini akan dilakukan di awal tahun depan sehingga berbagai persyaratan fs menuju tender seperti persoalan lahan harus diselesaikan segera.

Kepala Grup Asesmen Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi menyambut baik rencana pemerintah melakukan tender kilang minyak. Doddy menjelaskan selama ini yang menjadi salah satu masalah kita mengekspor minyak mentah ke luar meski di dalam negeri sendiri kita butuh adalah karena kilang.

Kilang untuk menghasilkan BBM siap jadi terbatas. Sehingga sisa minyak mentah yang tidak terpakai pun diekspor daripada sia-sia tidak bisa digunakan di dalam negeri. "Makanya tetap penting untuk memperbanyak kilang minyak," tutur Doddy.

Yang ditekankan Doddy bagi pemerintah untuk menekan impor migas adalah mengurangi jumlah kendaraan. Menurutnya, ada tiga kelompok besar pengguna BBM yaitu transportasi, industri, dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dua sektor terakhir yakni idustri dan PLN sudah mengalami penurunan penggunaan karena adanya konversi ke gas.

Namun untuk transportasi belum, dan bahkan meningkat pesat meskipun harga BBM bersubsidi telah dinaikkan. Maka dari itu, Doddy menegaskan isu transportasi ini yang harus jadi fokus pemerintah untuk bisa dikendalikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×