kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kontrak jangka panjang ekspor LNG akan dihapus


Senin, 18 November 2013 / 14:03 WIB
Kontrak jangka panjang ekspor LNG akan dihapus
ILUSTRASI. Produk layanan pemasaran dan konten digital PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX). Kinerja Membaik Tapi Saham Digital Mediatama (DMMX) Turun, Ini Rekomendasi Analis.


Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memprediksi ekspor LNG pada tahun ini akan turun. Hingga tahun 2013, SKK Migas memprediksi produksi nasional untuk gas alam cair (LNG) mencapai 314 kargo yang berasal dari tiga sumber utama, yakni ladang gas Arun, Bontang, dan Tangguh.

Dari produksi LNG nasional sebanyak 314 kargo, sebanyak 32 kargo disisihkan untuk domestik, sisanya 282 kargo untuk keperluan ekspor. Sementara, ekspor LNG tahun lalu mencapai 318 kargo. Seperti diketahui, 1 kargo LNG setara dengan 2,9 billion standard cubic feet (bscf) atau 3.300 million standard cubic feet (mmscf).

Menurut Elan Biantoro, Kepala Bagian Humas SKK Migas, kilang Badak di Bontang, Kalimantan Timur yang dikelola oleh PT Badak NGL saat ini merupakan kilang penghasil LNG terbesar di Indonesia dengan produksi 86% dari total produksi nasional.

"Ekspor bisa jadi turun terus karena SKK Migas lebih memprioritaskan alokasi untuk dalam negeri," katanya ke KONTAN, Minggu (17/11).

Elan mengungkapkan, Indonesia juga tidak akan lagi bergantung pada tiga sumber itu lagi. Sebab tahun 2018, sudah ada pasokan LNG baru dari Blok Masela, Maluku, dan Matindok di Sulawesi Tengah. "Untuk tahun 2014 tidak akan ada lagi kontrak panjang ekspor LNG," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×