kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah terus melakukan persiapan jelang AEC 2015


Rabu, 19 Januari 2011 / 17:20 WIB
Pemerintah terus melakukan persiapan jelang AEC 2015


Reporter: Evilin Falanta | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah terus melakukan persiapan untuk menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Sebelumnya pemerintah telah menggadeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk bisa meningkatkan daya saing industri lokal guna menghadapi AEC 2015 ini.

Mulai Senin (17/01), pemerintah mulai melakukan sosialisasi mengenai kepemimpinan Indonesia di ASEAN kepada para anggota Kadin. "Sebab Kadin termasuk perantara kerjasama perdagangan antara Indonesia dengan negara lain," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, kemarin (19/01).

Mari juga mengatakan, ada perkembangan cukup baik bahwa Amerika Serikat dan Rusia bersedia bergabung dalam forum AEC ini. Sebelumnya keaanggotaan AEC hanya terdiri dari 10 anggota dari negara-negara Asia. "Itu artinya perdagangan Asean sudah memiliki arti penting di mata negara-negara di dunia," ujar Mari.

Hal tersebut terbukti dengan meningkatnya GDP per kapita Indonesia dari US$ 960 di tahun 1998 menjadi US$ 2.521 di tahun 2009. Sedangkan total GDP tercatat hingga tahun 2009 mencapai US$ 1,49 triliun.

Indonesia akan memanfaatkan kesempatannya khususnya bagi masyarakat dan para pelaku usaha untuk memperkenalkan potensinya masing-masing dalam agenda ekonomi AEC. "Potensi ekonomi kita sangat besar untuk wilayah luar Pulau Jawa," katanya.

Deklarasi pembentukan AEC ditandatangani di Singapura pada 2007. Dalam cetak biru AEC, ASEAN bakal dibentuk menjadi pasar tunggal dan basis produksi sehingga kawasan ini lebih dinamis serta kompetitif.

Sektor prioritas yang ditetapkan terdiri atas 7 sektor barang dan 15 sektor jasa, yaitu produk berbasis agro, perjalanan udara, otomotif, teknologi informasi, elektronik, perikanan, kesehatan, produk berbasis karet, tekstil dan produk tekstil, turisme, produk berbasis kayu, serta layanan logistik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×