kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peminat Agya dan Ayla tetap tinggi


Senin, 18 Maret 2013 / 10:15 WIB
Peminat Agya dan Ayla tetap tinggi
ILUSTRASI. Promo Traveloka Payday, Diskon Hotel Rp500.000 Selama 25 Okt - 5 Nov 2021


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Dari prediksi awal tahun ini, beleid soal program mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC), menurut Kementerian Perindustrian direncanakan bisa terbit awal April nanti. Meski molor, minat konsumen terhadap mobil murah ini tidak surut.

PT Toyota Astra Motor misalnya sampai kebanjiran permintaan Agya, mobil murah versi Toyota Astra. Sampai akhir Februari 2013, pihak Toyota Astra mencatat sudah ada sekitar 15.000 unit surat pemesanan kendaraan (SPK).

Jodjana Jody, Chief Executive Officer Auto 2000, diler penjualan Toyota milik Astra Internasional mengklaim hingga kini masih banyak konsumen yang menyatakan minat terhadap Agya dan memesan mobil tersebut dengan menyerahkan uang muka sebesar Rp 1 juta. Padahal, Auto 2000 sudah menutup pemesanan mulai Maret ini. "Pemesanan kami tutup dulu, karena kami belum tahu kapan beleid LCGC akan keluar," katanya kepada KONTAN akhir pekan lalu.

Meski sudah menutup pemesanan, tapi ada saja konsumen yang tetap ingin memesan Agya. Pihak Auto 2000 pun akhirnya menerima tanda jadi pemesananĀ  mobil ini.

Kondisi serupa juga terjadi pada PT Astra Daihatsu Motor. Menurut Harry Kamora, Head Regional Operation Jakarta PT Astra International Tbk- Daihatsu Jakarta Sunter Branch, sejauh ini sudah ada sekitar 8.000 unit SPK mobil murah ala Daihatsu yakni Ayla per Februari kemarin. Besarnya tanda jadi pemesanan sama dengan Agya, yakni sebesar Rp 1 juta.

Menurut Harry, seharusnya jumlah pemesan Ayla bisa lebih dari 8.000 unit. Namun ada yang membatalkan pesanan lantaran produk ini tidak kunjung muncul di pasaran. Sayang, ia tidak menjelaskan berapa banyak jumlah pemesan Ayla yang batal. Yang jelas, si konsumen akhirnya memilih produk Daihatsu yang lain, seperti Xenia atau Gran Max.

Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor menyatakan pabrik Astra Daihatsu Motor(TAM) sudah siap memproduksiĀ  Agya dan Ayla antara April atau Mei nanti bila aturan LCGC sudah keluar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×