Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana pinjaman proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) ditargetkan keluar pada Maret 2018 ini.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan bahwa proses pembebasan lahan untuk proyek ini sudah lebih dari 55 kilometer dan saat ini sudh diserahkan kepada kontraktornya dan kontraktor China.
"Itu sudah jalan, dan sekarang tinggal finalisasi dokumen harus diselesaikan dengan perbankan. Kami harapkan Maret," kata Rini saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Senin (19/2).
Rini bilang, pada Maret itu pula dana itu sudah bisa disalurkan, "Pada dasarnya sekarang sudah jalan, karena kita sudah masukkan modal. Dari kita juga, dari sana juga," ucap dia.
Menurutnya, di tahap pertama, kemungkinan yang akan disalurkan oleh China Development Bank (CDB) sebesar US$ 500 juta atau Rp 6,75 triliun dari total pinjaman sebesar US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 78,6 triliun oleh PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), yang merupakan konsorsium BUMN Indonesia dan Konsorsium China Railways dengan skema business to business.
“Tapi sekarang ini belum dibutuhkan karena saat ini masih pakai modal yang ada,” ujarnya.
Rini mengatakan, pembangunan dari proyek ini memang bakal molor. Sebab, pembebasan lahannya telat dan sampai sekarang masih banyak pebebasan lahan yang harus dminta persetuuan dari Kementerian Kehutanan.
“Kami masih berharap. Sekarang sudahh mulai land clearing di Halim di bulan ini, di Februari,” kata Rini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News