kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pencarian rumah di Rumah123.com melonjak 48,3%


Jumat, 25 Agustus 2017 / 16:46 WIB
Pencarian rumah di Rumah123.com melonjak 48,3%


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Pasar properti sekuder masih mengalami pertumbuhan sepanjang semester I 2017 di tengah santernya kabar yang menyebutkan bahwa daya beli masayarakat mengalami penurunan.

Properti123.com sebagai situs jual beli properti sekunder mencatatkan adanya peningkatakan transakasi properti. Padahal sebagai kategori kebutuhan primer, seharusnya properti akan terkena dampak yang paling besar akibat penurunan daya beli tersebut.

Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung menilai ada ketidakselarasan kabar yang menyebutkan daya beli masyarakat turun dengan data yang dimiliki Rumah123.com yang mencatatkan adanya pertumbuhan performa properti.

"Ini tercermin dari peningkatan pencarian di situs tersebut, listing produk baru dan jumlah yang terjual." Kata Untung, Kamis (24/8).

Tren pencarian di situs Rumah123.com pada semester I 2017 mengalami peningkatan 64,95% dibanding semester II 2016. Sementara dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pencarian ini juga mengalami peningkatan 48,3% YoY.

Data Rumah123.com ini memperlihatkan bahwa percarian di Bintaro, Kelapa Gading dan BSD menjadikan tiga daerah ini sebagai kawasan favorit. Sementara untuk kawasan non Jabodetabek yakni Antapani Bandung, Citraland Surabaya dan Dago masih unggul.

Tak hanya dari pencarian, pengajuan KPR juga terlihat meningkat dengan tren yang juga menarik. Pengajuan KPR dinominasi usia 30-39 tahun. Sekitar 46,8% pengaju KPR berada di rentang usia tersebut dimana 16,47% diantaranya berpenghasilan Rp 5 juat -Rp 9 juta.

Dengan rata-rata penghasilan tersebut, plafon kredit yang paling banyak disasar maksimal 250 juta.

Posisi berikutnya masih ditempati konsumen di rentang usia yang sama namun memiliki penghasilan Rp 10 juta-Rp 19 juta. Plafon kredit yang menjadi incaran golongan ini sekitar Rp 250 juta -Rp 500 juta.

Menariknya, ada tren yang berpenghasilan besar melakukan investasi di properti kelas menengah. Setidaknya 5,72% konsumen yang berpenghasilan di atas Rp 50 juta per bulan juga mengajukan kredit dengan plafon hanya maksimal Rp 250 juta. "Ada anomali pada segmen bergaji Rp 50 juta ke atas" kata Untung.

Selain pengajuan KPR, indentifikasi adanya peningkatan transaksi properti juga terlihat dari sold listing. Rata-rata pertumbuhan sold listing per bulan untuk properti sewa dan jual sejak semester II 2016 hingga semester I 2017 sebesar 7,4%. Khusus untuk properti jual, rata-rata pertumbuhannya mencapai 6,6%.

Dari pertumbuhan tersebut, rumah tapak masih menjadi pilihan utama yakni mencapai 82,1%. Apartemen mencapai 7,4% dan sisanya ditempati ruko, tanah dan komersial lainnya.

Sold listing di Tangerang mencapai 82,82% dan di Jakarta 18,18%. Permintaan ini ternyata masih mampu diimbangi suplai dimana suplai di area Tangerang menyumbang pertumbuhan 77,49% dan di kawasan Jakarta Selatan 22,51%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×