Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Menjelang tutup tahun, perusahaan properti belum mencatat kinerja menggembirakan. PT Ciputra Development mencatatkan penurunan pendapatan 17,62% menjadi Rp 4,42 triliun pada kuartal III 2016 year on year (yoy). Periode yang sama tahun 2015, perusahaan ini mencetak pendapatan Rp 5,36 triliun.
Turunnya pendapatan emiten berkode CTRA ini disebabkan oleh penjualan bersih yang turun 24,70% dari Rp 4,37 triliun menjadi Rp 3,29 triliun yoy. Penurunan tertinggi terjadi pada penjualan apartemen sebesar 47,7% dari Rp 1,21 triliun menjadi Rp 635,98 miliar yoy.
Sedangkan penjualan kantor turun 29,01% dari Rp 193,29 miliar menjadi Rp 137,40 miliar yoy. Penjualan kapling turun 19,54% dari Rp 87,35 miliar menjadi Rp 70,48 miliar yoy. Serta, penjualan rumah hunian dan ruko turun 14,86% dari Rp 2,87 triliun menjadi Rp 2,45 triliun yoy.
Namun dari sisi pendapatan usaha, CTRA masih membukukan kenaikan sebesar 13,58% dari Rp 994,90 miliar menjadi Rp 1,12 triliun yoy. Rinciannya, pendapatan usaha pusat niaga naik 3,96% dari Rp 529,07 miliar yoy, pendapatan usaha hotel naik 18,44% dari Rp 244,96 miliar yoy, pendapatan usaha rumah sakit naik 78,33% dari Rp 60,88 miliar menjadi Rp 107,82 miliar yoy.
Lalu, pendapatan usaha kantor naik tipis 0,68% dari Rp 81,35 miliar menjadi Rp 81,91 miliar pada September 2016 yoy. Pendapatan usaha lapangan golf juga naik dari Rp 33,10 miliar menjadi Rp 34,51 miliar yoy. Adapun pendapatan usaha lain-lain naik dari Rp 45,50 miliar menjadi Rp 65,56 miliar yoy.
Harun Hajadi, Direktur Grup Ciputra mengatakan, penjualan rumah yang kurang bergairah pada dua tahun lalu menjadi penyebab penurunan pendapatan. "Pembukuan penjualan pada satu atau dua tahun baru dibukukan tahun ini," ujar Harun, Selasa (1/11).
Dia memperkirakan laporan keuangan sepanjang 2016 masih akan mencatatkan penurunan penjualan. Namun, dia optimistis tahun ini bisa membukukan kenaikan pendapatan sewa. Menurut Harun, rata-rata kenaikan sewa bisa berkisar 5% hingga 10% per tahun.
Pada kuartal III, Harun mengatakan mayoritas kenaikan pendapatan sewa disumbang dari PT Ciputra Properti (CTRP), yakni Ciputra World Jakarta serta pusat perbelanjaan Citraland Grogol, Jakarta dan Semarang. "Proyek-proyek CTRS (Ciputra Surya) di Surabaya juga menyumbang pendapatan sewa tahun ini," ujar dia.
CTRA mencatatkan pendapatan pra penjualan sekitar Rp 4,2 triliun hingga kuartal III-2016. Perolehan tersebut baru memenuhi 46,67% dari target sepanjang tahun yang sebesar Rp 9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News