Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di industri energi baru terbarukan (EBT) PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) mencatat penurunan kinerja keuangan di periode Januari-September 2020. Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan usaha TGRA tercatat sebesar Rp 8,90 miliar hingga akhir kuartal ketiga 2020.
Pendapatan ini menyusut 56,48% secara tahunan atau year on year (yoy) jika dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 20,45 miliar. Meski pendapatan merosot, kerugian bersih Terregra berkurang 11,99% menjadi Rp 2,57 miliar dari sebelumnya Rp 2,92 miliar.
Terregra mampu mengurangi beban pokok penjualan meski beban usaha meningkat. Beban pokok penjualan TGRA berkurang sebesar 38,46% (yoy) menjadi Rp 6,99 miliar di akhir kuartal ketiga tahun ini. Tapi, beban usaha TGRA meningkat 19,89% (yoy) menjadi Rp 9,58 miliar.
Salah satu penyebab mengecilnya kerugian Terregra adalah adanya laba selisih kurs mata uang asing sebesar Rp 7,67 miliar hingga akhir kuartal ketiga tahun ini. Sebaliknya, TGRA mengalami rugi selisih kurs mata uang asing sebesar Rp 3,72 miliar tahun lalu.
Baca Juga: Terregra Asia Energy (TGRA) alami rugi Rp 4,72 miliar di semester I
Dilihat dari jenis pendapatan, mayoritas pendapatan usaha TGRA berasal dari segmen bisnis penjualan tenaga listrik sebesar Rp 4,69 miliar. Kemudian disusul oleh pendapatan usaha dari segmen perdagangan sebesar Rp 4,04 miliar dan segmen sewa sebesar Rp 158,72 juta.
Dari sisi pelanggan, sebagian besar pendapatan usaha TGRA berasal dari Diamond Energy Pty Ltd sebesar Rp 4,69 miliar dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebanyak Rp 4,04 miliar.
Baca Juga: Terregra Asia Energy (TGRA) tekankan efisiensi di tahun ini
Total liabilitas TGRA hingga kuartal ketiga 2020 mencapai Rp 100,50 miliar atau turun 51,47% dibandingkan liabilitas perusahaan di akhir tahun 2019 sebesar Rp 207,13 miliar. Penurunan liabilitas Terregra ini terutama terjadi karena penurunan utang bank jangka panjang sebesar 40,46% menjadi Rp 60,38 miliar. Terregra melunasi pinjaman anak usaha, PT Terregra Solar Power ke Bank Mandiri dengan fasilitas kredit maksimum Rp 40 miliar.
Ada juga penurunan utang lain-lain pihak berelasi sebesar 59,62% menjadi Rp 19,56 miliar. Utang ini adalah utang ke PT Terregra Asia Equity yang turun menjadi Rp 17,67 miliar.
Sementara total aset Terregra turun 19,43% menjadi Rp 451,19 miliar dibandingkan nilai aset TGRA per akhir tahun 2019 sebesar Rp 560,03 miliar. Penurunan nilai aset ini disebabkan oleh penurunan aset tetap berupa peralatan panel surya sebesar Rp 90,81 miliar dan proyek dalam pelaksanaan Rp 11,29 miliar.
Baca Juga: Dorong pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia, berikut strategi PLN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News