Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Provident Agro Tbk (PALM) membukukan pendapatan turun lebih dari dua kali lipat di sepanjang 2019 menjadi Rp 189,16 miliar dan masih merugi Rp 70,72 miliar. Manajemen menyatakan hal ini disebabkan karena harga rata-rata produk sawit yang turun dan dampak dari divestasi anak usaha.
Sekretaris Perusahaan Provident Agro Lim Na Lie menjelaskan penurunan penjualan yang terjadi di sepanjang tahun lalu terutama karena adanya penurunan harga rata-rata penjualan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan Palm Kernel (PK).
Baca Juga: Provident Agro (PALM) bukukan penjualan Rp 189,16 miliar pada 2019
"Selain itu, adanya penurunan volume penjualan CPO dan PK sehubungan dengan divestasi anak perusahaan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (20/3).
Melansir laporan tahunan 2019 PALM, Presiden Direktur Provident Agro Tri Boewono menjelaskan di sepanjang 2019 PALM telah melakukan divestasi pada entitas anak yaitu PT Inti Global Laksana (IGL), dan PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) kepada PT Buana Pratama Cipta (BPC) pada tanggal 4 Juli 2019.
Sebagai konsekuensi logis, Na Lie menjelaskan di tahun 2019 penjualan CPO dan PK dari entitas anak tersebut tidak tercatat di tahun lalu karena sudah tidak dikonsolidasi.