kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,13   -0,89   -0.10%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Surya Esa (ESSA) Melejit 132% ke Rekor US$ 557 Juta per Kuartal III 2022


Rabu, 19 Oktober 2022 / 07:16 WIB
Pendapatan Surya Esa (ESSA) Melejit 132% ke Rekor US$ 557 Juta per Kuartal III 2022
ILUSTRASI. Pabrik LPG dan amoniak PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA). Surya Esa Perkasa (ESSA) meraih rekor pendapatan US$ 557 juta dalam kurun waktu sembilan bulan tahun ini.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) meraih rekor pendapatan US$ 557 juta dalam kurun waktu sembilan bulan (Januari-September 2022). Jumlah ini meningkat signifikan sebesar 132% secara tahunan atau year on year (YoY). EBITDA Surya Esa mencapai US$ 269 juta, melonjak 136% YoY.

ESSA mengaku pencapaian ini berkat operasional yang kuat dan kondisi pasar yang menguntungkan. Pasalnya dinamika pasar komoditas global yang terus meningkat serta situasi geopolitik yang panas semakin mendorong kenaikan harga komoditas. Peningkatan harga amonia & LPG masih terus berlanjut mengikuti harga gas & minyak mentah yang tinggi di seluruh dunia.

Adapun harga amonia di Asia telah stabil pada tingkat yang lebih tinggi sekitar US$ 900 per metrik ton (MT) sejalan dengan harga global. Realisasi harga amonia ESSA pada periode Januari-September 2022 melonjak 105% YoY menjadi US$ 902 per metrik ton dibandingkan dengan U$ 441 per metrik ton atau naik lebih dari dua kali lipat secara tahunan.

Produksi amonia ESSA pada periode ini meningkat 16% YoY. Hal ini menghasilkan rekor pendapatan dalam bisnis amonia yang memberikan kontribusi 93% terhadap pendapatan ESSA sejak awal tahun hingga akhir September 2022.

Baca Juga: Pendapatan Surya Esa Perkasa (ESSA) Naik Tinggi di Kuartal III-2022, Ini Pendorongnya

"Selain blue ammonia, ESSA juga menjajaki berbagai peluang hilir terkait gas karena kami tetap berkomitmen untuk memberikan nilai lebih bagi pemegang saham dengan mengembangkan bisnis lebih lanjut," kata Presiden Direktur ESSA Chander Vinod Laroya dalam siaran pers, Senin (10/10).

ESSA memanfaatkan kas yang lebih tinggi yang dihasilkan untuk menurunkan utang sebesar 32% menjadi US$ 332 juta pada akhir September 2022 dibandingkan dengan U$ 487 juta pada akhir Desember 2021. Langkah tersebut telah menghasilkan neraca yang lebih kuat dengan debt to equity ratio (DER) saat ini di 0,7x.

Baca Juga: Saatnya Akumulasi Saat Musim Rilis Kinerja Emiten

ESSA, melalui anak perusahaannya PT Panca Amara Utama (PAU), telah melanjutkan studi kelayakan proyek blue ammonia sesuai dengan memorandum of understanding dengan Japan Oil, Gas, and Metal National Corporation (Jogmec), Mitsubishi Corporation (MC) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Maret 2021.

Panca Amara Utama selanjutnya telah menandatangani MoU dengan JGC Corporation pada Agustus 2022 untuk mengukur emisi gas rumah kaca di pabrik amonia miliknya. Kolaborasi PAU dengan JGC diharapkan dapat berkontribusi pada penyempurnaan pedoman produksi amoniak bersih, selangkah lebih dekat lagi dengan blue ammonia untuk dunia yang lebih baik dan lebih bersih. Studi kelayakan dan pengukuran gas rumah kaca diharapkan selesai pada pertengahan 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×