kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Pendapatan Surya Semesta (SSIA) Naik 13,8% Jadi Rp 1,09 tTriliun Per Kuartal I-2024


Kamis, 16 Mei 2024 / 14:56 WIB
Pendapatan Surya Semesta (SSIA) Naik 13,8% Jadi Rp 1,09 tTriliun Per Kuartal I-2024
ILUSTRASI. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melaporkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 1,09 triliun selama kuartal I-2024.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melaporkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 1,09 triliun selama kuartal I-2024. Pendapatan itu tumbuh 13,8% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 959 miliar. 

Peningkatan pendapatan tersebut salah satunya didorong oleh pertumbuhan pendapatan segmen perhotelan sebesar 28% yoy menjadi Rp 233,2 miliar per kuartal pertama lalu. Sedangkan untuk segmen bisnis properti dan konstrtuksi, masing-masing meningkat sebesar 24,5% dan 9,6% secara tahunan. 

Vice President of Investor Relations Surya Semesta Internusa Erlin Budiman merinci, pendapatan SSIA masih ditopang oleh pendapatan properti sebesar Rp 1,09 triliun. Kemudian disusul pendapatan konstruksi Rp 713,1 miliar, dan perhotelan Rp 233,2 miliar. 

“Laba kotor kuartal I-2024 meningkat sebesar 34,4% YoY menjadi Rp 307,0 miliar, didorong oleh peningkatan laba kotor properti sebesar 71,2% dan peningkatan laba kotor perhotelan sebesar 32,7%,” ungkap Erlin, Kamis (16/4). 

Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Targetkan Pendapatan 2024 Capai Rp 5,6 Triliun

Sementara itu untuk EBITDA, angkanya meningkat 39,7% yoy menjadi Rp 147,1 miliar, dari Rp 105,3 miliar di kuartal I-2023, sebagai hasil dari peningkatan EBITDA properti sebesar 95,3% (Rp27,5 miliar) dan EBITDA perhotelan sebesar 40,1% (Rp16,6 miliar).

Dari sisi bottom line, SSIA mencatat rugi bersih konsolidasi sebesar Rp14,9 miliar per kuartal pertama 2024. Meningkatdari rugi bersih pada kuartal pertama 2023 sebesar Rp9,3 miliar. 

Erlin mengungkap, kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan biaya lainnya, khususnya biaya kompensasi berbasis saham (Program Opsi Saham Karyawan dan Manajemen / MESOP) sebesar Rp 35,5 miliar (atau 47.057.700 saham MESOP).

“Ini adalah pengeluaran satu kali; jika kita menghilangkan biaya kompensasi berbasis saham ini, maka laba bersih kuartal I-2024 menjadi Rp 20,6 miliar,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×