Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2024, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan penjualan lahan total seluas 65 hektar. Target penjualan lahan ini terdiri dari Suryacipta Karawang seluas 20 hektare dan Subang Smartpolitan seluas 45 hektar.
VP Head of Investor Relations Erlin Budiman mengatakan investasi pada Suryacipta Karawang hingga kini masih didominasi oleh proyek data center, sedangkan untuk Subang Smartpolitan berisikan proyek otomotif.
“Target penjualan lahan di Subang seluas 45 ha dan Karawang seluas 20 ha,” ungkap Erlin saat dihubungi Kontan, Selasa (23/01).
Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Ungkap Rencana IPO Travelio
Kemudian di tahun ini, SSIA juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) dengan total nilai Rp 2,3 triliun.
Erlin mengatakan capex tersebut akan terbagi menjadi dua, senilai Rp 1,3 triliun akan digunakan untuk pengembangan Subang Smartpolitan dan senilai Rp 1 triliun sisanya untuk pengembangan portofolio hotel dan konstruksi yang saat ini dimiliki perseroan.
“Rp 1,3 triliun untuk hotel dan renovasi Melia Bali dan konstruksi untuk Working Capital,” jelasnya.
Total capex ini tambah Erlin, bersumber dari pinjaman dan kas perusahaan. Kemudian, untuk target tahun ini, SSIA ungkapnya menetapkan peningkatan pendapatan naik 10%-15% jika dibandingkan tahun lalu.
“Target pendapatan 2024, sekitar 10%-15%,” katanya.
Sebagai tambahan informasi, menutup tahun 2023, SSIA mencatatkan penjualan lahan yang signifikan seluas 20,5 hektar (ha), atau naik 64% YoY dari lahan inventaris Karawang dan Subang. Secara rupiah, penjualan meningkat 69% YoY dengan nilai Rp 392 miliar.
SSIA juga berhasil mencatatkan kontrak baru dengan PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) di tahun yang sama sebesar Rp2,9 triliun atau meningkat 24% dibandingkan 2022 lalu. Di mana kontrak ini merupakan pencapaian kontrak baru dengan nilai tertinggi bagi SSIA dalam lima tahun terakhir.
Setelah pandemi ini, seluruh hotel SSIA pun telah pulih sepenuhnya pada tahun 2023, dengan Hotel Melia Bali contohnya mencatat tingkat okupansi sebesar 80%, Gran Melia Jakarta sebesar 56%, dan hotel baru Umana Bali, LXR Hotels & Resort sebesar 21%, pasca renovasi dan rebranding selesai pada tanggal 23 November 2023. Hotel BATIQA, yang paling tangguh selama pandemi, melaporkan tingkat okupansi sebesar 66%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News