kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan VKTR Turun Tipis 0,93% pada 2023 Menjadi Rp 1,06 Triliun


Jumat, 08 Maret 2024 / 10:21 WIB
Pendapatan VKTR Turun Tipis 0,93% pada 2023 Menjadi Rp 1,06 Triliun
ILUSTRASI. Bus listrik melaju di kawasan Komplek GBK, Senayan, Minggu (3/9/2023). Raih Pendapatan Rp 1,06 Triliun pada 2023, VKTR Fokus Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik Komersial.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) membukukan pendapatan sebesar Rp 1,06 triliun  pada tahun 2023. Pendapatan teresbut turun tipis 0,93% dibandingkan dengan Rp 1,07 triliun pada 2022.

Penurunan pendapatan ini sebagian besar disebabkan oleh pergeseran pembelian bus dari sektor pemerintah yang diperkirakan akan pulih dalam periode berikutnya.

Namun, total aset VKTR meningkat sebesar 62% menjadi Rp 1,67 triliun pada 2023, dari sebelumnya Rp 1,03 triliun yang sebagian besar disebabkan oleh penerimaan dana hasil penawaran umum perdana perusahaan pada pertengahan 2023.

Baca Juga: Menhub Dukung Swasta Bangun Fasilitas Kendaraan Listrik Komersial

Sementara itu, total kewajiban berkurang sebesar 31% menjadi Rp 521 miliar pada tahun 2023 dari tahun sebelumnya sebanyak Rp 758 miliar lantaran adanya penurunan signifikan dalam total liabilitas jangka pendek.

Bisnis manufaktur suku cadang kendaraan komersial VKTR terus berkembang didorong oleh kuatnya permintaan dari pelanggan utama perusahaan di sektor kendaraan komersial.

Pertumbuhan ini terutama dipicu oleh transisi dari teknologi kendaraan EURO 2 ke EURO 4 dan didorong oleh pemulihan pasar transportasi pasca pandemi serta peningkatan penjualan Original Equipment Manufacturer (OEM). 

Inisiatif untuk meningkatkan variasi komponen telah membuahkan hasil, sehingga memperkuat posisi VKTR sebagai pemasok pilihan di industri.

Baca Juga: VKTR Teknologi (VKTR) Bangun Pabrik Kendaraan Listrik, Total Investasi Rp 300 Miliar

Selain itu, sinergi dengan anak perusahaan yang berfokus pada kendaraan listrik komersial diharapkan akan mendukung pertumbuhan pendapatan pada masa depan seiring dengan ekspansi industri kendaraan listrik komersial.

Sementara itu, untuk segmen kendaraan listrik komersial, VKTR telah melakukan ekspansi portfolio klien yang semula hanya Business to Government (B2G) hingga ke Business to Business (B2B). Hal ini ditandai dengan penjualan bus listrik kepada perusahaan swasta di tahun 2023.

Dalam menghadapi tantangan dan peluang pasar saat ini, VKTR telah memperluas fokusnya ke sektor B2B serta menargetkan industri yang membutuhkan kendaraan untuk kebutuhannya meliputi hauling tambang, logistik perkebunan, dan pengangkutan log. Upaya ini dilengkapi dengan pembuatan prototipe dan uji coba produk yang menjanjikan, menandakan komitmen VKTR terhadap inovasi dan keunggulan operasional. 

Meskipun sektor B2G tetap menjadi bagian penting dari strategi VKTR, diversifikasi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pembelian pemerintah yang dapat dipengaruhi oleh faktor politik dan ekonomi.

VKTR sendiri menilai, potensi elektrifikasi kendaraan komersial sangatlah besar mengingat terdapat lebih dari 6 juta unit truk dan 260.000 unit bus di Indonesia dengan tingkat elektrifikasi kedua jenis kendaraan tersebut kurang dari 0,1%.

Baca Juga: Meski Bukan Blue Chip, Saham Grup Bakrie Ini Layak Dicermati Usai Naik Tinggi

Selain itu, industrialisasi terus menjadi inisiatif strategis VKTR untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai pionir di sektor kendaraan listrik komersial. Hal ini ditandai dengan groundbreaking dari Fasilitas Kendaraan Listrik Komersial berbasis Completely Knock Down (CKD) pertama di Indonesia pada tanggal 27 Februari 2024. 

Terletak di Magelang, Jawa Tengah, fasilitas ini merupakan perusahaan patungan antara VKTR dengan Karoseri Tri Sakti yaitu PT VKTR Sakti Industries (VKTS).

Pembangunan fasilitas ini sejalan dengan visi pemerintah untuk merealisasikan Peraturan Presiden No. 55/2019 juncto Peraturan Presiden No. 79/2023 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan serta mencapai target Net Zero Emissions tahun 2060. Pembangunan fasilitas ini merupakan langkah optimis VKTR dalam berinvestasi pada pertumbuhan pada jangka panjang.

Selain dari penguatan secara industri, VKTR juga melakukan penguatan dari segi sumber daya manusia untuk mencapai target terutama dari segi penjualan dengan melakukan perekrutan karyawan khususnya pada divisi komersial, insinyur, dan industrialisasi. Total peningkatan karyawan tercatat meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun 2022.

Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan, serupa dengan kuartal sebelumnya, kinerja penjualan segmen kendaraan listrik VKTR terus dipengaruhi oleh penundaan sementara dalam pemesanan dari klien B2G akibat peristiwa politik awal tahun ini. 

Baca Juga: PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk & Indomobil Teken Perjanjian Kemitraan Strategis

"Meskipun demikian, kami menegaskan bahwa backlog kami tetap kuat. VKTR tetap berkomitmen pada misi kami untuk mempercepat mobilitas berkelanjutan dan memimpin pasar kendaraan listrik di negara ini," jelas dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Jumat (8/3).

VKTR yakin bahwa investasi strategis perusahaan di bidang manufaktur lokal, penyelesaian fasilitas completely knock down (CKD) di Magelang, dan diversifikasi ke truk pertambangan listrik akan berkontribusi terhadap kesuksesan jangka panjang perusahaan. Meskipun terdapat tantangan jangka pendek, order book VKTR yang kuat dan komitmen terhadap disiplin keuangan menempatkan perusahaan dalam posisi yang baik pada masa depan.

“Kami menghargai kepercayaan dan dukungan dari pemegang saham dan pemangku kepentingan kami dan kami tetap berdedikasi untuk memberikan value kepada pelanggan," tambah dia.

VKTR juga berbangga dengan pencapaian pencegahan emisi dari total 60 bus listrik VKTR yang beroperasi dengan total jarak tempuh gabungan 4,8 juta kilometer (km) per Februari 2024.

Baca Juga: Serapan Capex VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) Capai 21% Per Desember 2023

Bus listrik VKTR telah mencegah emisi hingga 4.578 ton CO2 (dengan asumsi fuel efficiency bus 2,8 km/liter dan per liter solar menghasilkan emisi CO2 sebanyak 2,68 kg). Artinya, Indonesia membutuhkan sekitar 4.995 hektar vegetasi untuk menyerap 4.578 ton CO2 atau setara dengan penanaman 208.000 pohon.

VKTR melalui anak perusahaannya juga terus berupaya dalam memberikan solusi inovatif untuk tantangan pendanaan keberlanjutan kendaraan listrik komersial dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik komersial di Indonesia, yakni dengan mengenalkan model bisnis e-Mobility as a Service (e-MaaS).

Selain daripada solusi untuk pendanaan keberlanjutan, VKTR juga tengah dalam proses persiapan realisasi kerja sama strategis perusahaan untuk penetrasi penjualan dengan salah satu pionir industri otomotif di Indonesia yang telah beroperasi selama hampir 50 tahun, yakni Indomobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×