Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Pembangunan fasilitas ini sejalan dengan visi pemerintah untuk merealisasikan Peraturan Presiden No. 55/2019 juncto Peraturan Presiden No. 79/2023 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan serta mencapai target Net Zero Emissions tahun 2060. Pembangunan fasilitas ini merupakan langkah optimis VKTR dalam berinvestasi pada pertumbuhan pada jangka panjang.
Selain dari penguatan secara industri, VKTR juga melakukan penguatan dari segi sumber daya manusia untuk mencapai target terutama dari segi penjualan dengan melakukan perekrutan karyawan khususnya pada divisi komersial, insinyur, dan industrialisasi. Total peningkatan karyawan tercatat meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan, serupa dengan kuartal sebelumnya, kinerja penjualan segmen kendaraan listrik VKTR terus dipengaruhi oleh penundaan sementara dalam pemesanan dari klien B2G akibat peristiwa politik awal tahun ini.
Baca Juga: PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk & Indomobil Teken Perjanjian Kemitraan Strategis
"Meskipun demikian, kami menegaskan bahwa backlog kami tetap kuat. VKTR tetap berkomitmen pada misi kami untuk mempercepat mobilitas berkelanjutan dan memimpin pasar kendaraan listrik di negara ini," jelas dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Jumat (8/3).
VKTR yakin bahwa investasi strategis perusahaan di bidang manufaktur lokal, penyelesaian fasilitas completely knock down (CKD) di Magelang, dan diversifikasi ke truk pertambangan listrik akan berkontribusi terhadap kesuksesan jangka panjang perusahaan. Meskipun terdapat tantangan jangka pendek, order book VKTR yang kuat dan komitmen terhadap disiplin keuangan menempatkan perusahaan dalam posisi yang baik pada masa depan.
“Kami menghargai kepercayaan dan dukungan dari pemegang saham dan pemangku kepentingan kami dan kami tetap berdedikasi untuk memberikan value kepada pelanggan," tambah dia.
VKTR juga berbangga dengan pencapaian pencegahan emisi dari total 60 bus listrik VKTR yang beroperasi dengan total jarak tempuh gabungan 4,8 juta kilometer (km) per Februari 2024.
Baca Juga: Serapan Capex VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) Capai 21% Per Desember 2023
Bus listrik VKTR telah mencegah emisi hingga 4.578 ton CO2 (dengan asumsi fuel efficiency bus 2,8 km/liter dan per liter solar menghasilkan emisi CO2 sebanyak 2,68 kg). Artinya, Indonesia membutuhkan sekitar 4.995 hektar vegetasi untuk menyerap 4.578 ton CO2 atau setara dengan penanaman 208.000 pohon.
VKTR melalui anak perusahaannya juga terus berupaya dalam memberikan solusi inovatif untuk tantangan pendanaan keberlanjutan kendaraan listrik komersial dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik komersial di Indonesia, yakni dengan mengenalkan model bisnis e-Mobility as a Service (e-MaaS).
Selain daripada solusi untuk pendanaan keberlanjutan, VKTR juga tengah dalam proses persiapan realisasi kerja sama strategis perusahaan untuk penetrasi penjualan dengan salah satu pionir industri otomotif di Indonesia yang telah beroperasi selama hampir 50 tahun, yakni Indomobil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News