Reporter: Evilin Falanta | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Realisasi program minyak kita melalui pasar murah belum juga ada kejelasan waktunya. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo mengatakan, jika minggu depan izin mengenai PPN yang ditanggung pemerintah (PPNDP) sudah dapat keluar, maka distribusi minyak kita akan segera berjalan.
"Kemungkinan PPNDP itu akan diterbitkan satu hari atau dua hari ke depan, maka bisa segera saya minta kepada para produsen minyak kita untuk memulai frekuensi penyalurannya di pasar murah," katanya.
Saat ini sebanyak 24 produsen minyak yang terdaftar ikut berpartisipasi dalam program minyak kita. Mereka belum berani menentukan harga serta menjalankan pendistribusiannya karena mereka terikat dengan pertanggungjawaban administrasi dengan PPNDP yang belum juga diterbitkan.
Gunaryo menjelaskan, setiap produsen menyiapkan berbagai ukuran kemasan mulai dari 1/4 liter per kemasan hingga1 liter per kemasan. Soal harga minyak goreng kita, tidak semahal dengan minyak curah. "Yang pasti, harganya tidak lebih mahal tapi kualitasnya setara dengan minyak kelas premium hanya beda di kemasannya saja," katanya.
Pasar murah untuk program minyak kita ini akan dilaksanakan di delapan daerah di kota-kota besar. “Ada tambahan satu kota lagi yakni Aceh,” ujarnya.
Untuk tahap awal, pemerintah bekerjasama dengan produsen akan menggelontorkan minyak kita hanya melalui pasar murah saja atau pasar tradisional. Tapi selanjutnya pendistribusian minyak kita juga akan masuk ke toko ritel supermarket.
Gunaryo berharap jika program minyak kita ini berjalan secara intensif, maka diperkirakan tahun 2016 nanti Indonesia sudah tidak lagi mengonsumsi minyak curah melainkan minyak kita. Berdasarkan data kementerian perdagangan hari ini (11/2), harga minyak goreng kemasan Rp 9.139/kg, sedangkan minyak curah sebesar Rp 11.235/kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News