kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerima Program Pengembangan SDM yang Didanai BPDPKS Diminta Bangun Daerahnya


Jumat, 06 Mei 2022 / 12:41 WIB
Penerima Program Pengembangan SDM yang Didanai BPDPKS Diminta Bangun Daerahnya
ILUSTRASI. Seminar Ditjen Perkebunan membahas program pengembangan SDM yang didanai BPDPKS


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Program pengembangan SDM yang didanai BPDPKS yaitu pemberian beasiswa program D1, D3, D4 pasti berdampak baik secara langsung atau tidak langsung pada pembangunan kelapa sawit nasional. Sedang bagi pekebun dan keluarganya pasti ada dampak langsung. 

Direktur Perlindungan Perkebunan,Baginda Siagian, menyatakan hal ini dalam Webinar dan Live Streaming “Dampak Positif Program PSR, Sarpras dan Pengembangan SDM Bagi Petani Sawit “ seri 3 dengan topik “ Pendanaan BPDPKS untuk Pengembangan SDM Sawit” yang diselenggarakan Media Perkebunan dan BPDPKS beberapa waktu lalu. 

“Harapan kita lulusan progam beasiswa ini  kembali ke wilayah dia, ke kampungnya untuk membangun kampung, melakukan diseminasi apa yang sudah diperoleh selama kuliah kepada masyarakat di sekitarnya,” kata Baginda.

Harapan Ditjenbun ini tidak menutup kemungkinan  mereka  bekerja  perusahaan. Di AKPY (Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta) ternyata saat ini 80% dari mahasiswa progaram D1 sudah dibooking oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit. 

Baca Juga: Pola Kemitraan Bantu Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat yang Ditargetkan 540.000 ha

“Pada program D3 dan D4 saya belum tahu, nanti akan dilakukan monitoring dan evaluasi kepada masing-masing lembaga pendidikan, jangan-jangan setahun sebelum lulus sudah banyak yang booking juga,” kata Baginda lagi.

“Tetapi harapan kami sebagai penanggung jawab bidang ini kembali dulu ke wilayah masing-masing selama 2 tahun mengabdikan diri,  membangun perkebunan kelapa sawit rakyat di daerahnya.  Bagikan pengetahuan dan teknologi yang sudah didapat kepada masyarakat sekitar. Setelah itu kalau mau bekerja di perusahaan silakan saja, apalagi kalau ada tawaran yang lebih bagus,” katanya.

Alternatif lainnya adalah melanjutkan pendidikan, alumni D1 kuliah lagi di D3 atau D4, sedang D3 kuliah lagi di S1. Bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit merupakan daya tarik utama mahasiswa penerima beasiswa .  Soal gajinya Baginda yakin pasti diatas UMR. 

Sejak tahun 2017 sampai Februari 2022 total mahasiwa penerima bea siswa 3.625 orang sedang total lulusan penerima beasiswa 1.750 orang. Sebarannya di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIPAP) yang sekarang menjadi Institut Teknologi Sawit Indonesia  Medan180 mahasiswa; Politeknik Kampar Riau 245 mahasiswa; Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Bekasi 780 mahasiswa; Institut Teknologi Sains Bandung Bekasi 50 mahasiswa; AKPY 1.400 mahasiswa; Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta 610 mahasiswa.

Tahun 2021 rekomtek yang dikeluarkan Ditjenbun untuk beasiswa ini 660 orang yaitu program D1, D3, D4 di 6 perguruan tinggi. Sedang tahun 2022 ditargetkan mencapai 1.000 orang. Programnya juga ditambah yaitu D2 dan S1. 

Baca Juga: KSO Sucofindo - Surveyor Indonesia akan Jadi Verifikator Program SIInas dan Simirah

Alur pendaftaran untuk program diploma sama dengan tahun lalu untuk S1 mungkin agak berbeda karena ini jalur akademis. Harus dilihat bagaimana prosesnya, siapa saja yang bisa ikut dalam program. 

Perguruan tingginya juga harus menyiapkan modul dan perkuliahan yang semuanya berhubungan dengan kelapa sawit . Ini merupakan pekerjaan rumah bagi Ditjen Perkebunan dan BPDPKS supaya tidak salah dalam program S1 terkait kelapa sawit ini, beda dengan D1 – D4 yang sudah jelas semua.

Alur pelaksanaan program beasiswa BPDPKS adalah dimulai dengan penetapan lembaga pendidikan oleh BPDPKS. Setelah itu Ditjenbun melakukan sosialisasi, pendaftaran on line, finalisasi dan perbaikan data, tes akademik, penyampaian hasil peserta yang lulus seleksi akademik kepada disbun untuk diverifikasi. 

Disbun melakukan verifikasi kemudian diserahkan lagi ke Ditjenbun. Ditjenbun membuat rekomtek, kemudian BPDPKS menetapkan peserta penerima beasiswa.




TERBARU

[X]
×