Reporter: Mia Winarti Syaidah | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pengajuan lisensi seluler dari PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) yang telah dilakukan sejak Mei 2010 hingga kini masih belum ada kejelasan.
Perizinan lisensi seluler ini bertujuan agar pelanggan Esia, merek dagang Bakrie Telecom, bisa menggunakan nomor di mana pun berada di seluruh Indonesia. "Tanpa perlu lagi mendaftar dan bergantung pada kode area jika akan keluar kota," ujar M. Danny Buldansyah Wakil Direktur Utama Bidang Jaringan Bakrie Telecom, ketika dihubungi KONTAN (29/3).
Pengajuan lisensi ini terkait dengan terbitnya Peraturan Menteri No. 1/2010 tentang penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi. Dengan mendapat lisensi seluler, Bakrie Telecom optimistis bisa menambah pelanggan lebih banyak lagi. Saat ini, sekitar 20% dari total pelanggan Esia memiliki mobilisasi tinggi. Sehingga, dengan adanya lisensi seluler akan mempermudah akses Esia di daerah oleh pelanggan.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo Gatot Dewa Broto mengatakan, semua proses perizinan memang harus melalui proses yang cukup ketat. "Apalagi pengajuan lisensi seluler mobile masih sangat sedikit, jadi butuh kajian yang komprehensif dan mendalam," ujarnya.
Karena masih belum ada kejelasan, Bakrie Telecom masih belum bisa menargetkan peningkatan jumlah pelanggannya tahun ini. Selain pelanggan yang sudah terdaftar, ada pula pelanggan komersial yang menjadi pelanggan potensial Esia. Yang jelas, hingga kuartal ketiga 2010, pelanggan Esia mencapai 12,1 juta pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
