kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Pengamat: La Nina bisa merusak produksi kopi


Selasa, 17 Mei 2016 / 17:40 WIB
Pengamat: La Nina bisa merusak produksi kopi


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Setelah fenomena El Nino terjadi pada tahun lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina akan terjadi pada Juli hingga September 2016. La Nina akan menyebabkan bertambahnya curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia yang berakibat banjir.

Pengamat Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas mengatakan, La Nina akan berdampak pada panjangnya musim hujan tahun ini. Kondisi ini bisa meningkatkan serangan hama penyakit terhadap tanaman pertanian seperti padi dan sejenisnya. Selain itu, La Nina juga berpotensi menurunkan produksi kopi.

"Karena pada September, kopi itu sedang berbunga, sehingga berpotensi gagal panen," ujar Andreas kepada KONTAN, Selasa (17/5).

Andreas melanjutkan, La Nina bisa berdampak negatif pada produksi padi apabila terjadi di saat musim tanam. Sebab jika penanam padi dilakukan pada saat curah hujan tinggi, bisa berpotensi banjir dan merusak tanaman. Untuk itu perlu perhatian serius dari pemerintah untuk meningkatkan antisipasi terjadinya gagal panen dan gagal tanam saat La Nina tiba.

Selain itu, ia mengatakan meskipun La Nina diperkirakan terjadi Juli, tapi itu hanya suhu udara saja yang dingin di bawah minus 0,5 derajat celcius. Sementara, hujan baru akan tiba pada September 2016. Untuk itu, ia meminta pemerintah tidak buru-buru menilai ini sebagai berkah.

Meski demikian, Andreas melihat pada umumnya, La Nina bisa membawa dampak positif pada tanaman perkebunan lainnya seperti tanaman kelapa sawit, tebu, kelapa, dan buah-buahan.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, La Nina tahun ini agak berbeda karena terjadi pada saat seharusnya musim kemarau. Karena itu, ia mengklaim La Nina akan membawa berkah bagi pertanian. Masa tanam bisa dipercepat dari biasanya dan produksi pertanian akan meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×