Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat infrastruktur dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menyatakan bahwa peluang pihak swasta untuk menggarap proyek air bersih di Ibu Kota Nusantara (IKN) sangat terbuka lebar.
"Ada kemungkinan swasta masuk, misalnya melalui lelang nantinya, dan akan ada tarif air yang ditetapkan. Swasta akan tertarik masuk karena tarifnya, jadi tarifnya pasti akan berbeda dengan tempat lain," ungkapnya saat dihubungi Kontan, Selasa (25/06).
Ia menambahkan bahwa sistem air yang akan diterapkan di IKN memiliki target untuk menjadi sistem air bersih yang siap diminum sehingga standar kualitas airnya harus lebih tinggi.
Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo Lebarkan Sayap di Bisnis Internet
"Otomatis dengan sistem air yang siap langsung diminum, kita bisa lebih menghemat energi dan mengurangi limbah, seperti limbah galon air dan plastik. Jadi, kebutuhan air di IKN ini sudah dihitung, dengan air yang berkualitas sehingga kita bisa mengurangi sebanyak mungkin limbah," katanya.
"Standar air di IKN itu berbeda, yang dicari adalah standar air yang bisa langsung diminum, bukan hanya air bersih biasa," tambahnya.
Dengan standar yang tinggi dan topografi kawasan IKN yang berbukit, Yayat menekankan bahwa siapapun yang menggarap proyek air bersih harus memperhatikan teknologi yang digunakan.
"Memerlukan teknologi pengolahan yang tepat. Kemarin ada swasta yang berminat masuk. Maka dari itu, perlu dihitung berapa kapasitas waduk Semoi, misalnya. Bendungan Semoi terletak di daerah berbukit, jadi membutuhkan pompa yang kuat. Berbeda dengan daerah lain yang bisa menggunakan gravitasi, di kawasan berbukit tekanan airnya harus lebih besar," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News