kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat: Pasar domestik lebih strategis untuk pemasaran LNG Masela


Selasa, 02 Juni 2020 / 18:53 WIB
Pengamat: Pasar domestik lebih strategis untuk pemasaran LNG Masela
ILUSTRASI. Inpex Corporation, induk Inpex Masela, yang mengelola blok Masela


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan masih terus melakukan diskusi pencarian pembeli gas alam cair atawa liquefied natural gas (LNG) Proyek LNG Abadi, Wilayah Kerja Masela.

Pengamat Energi dari Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, ada sejumlah opsi yang dapat ditempuh dalam menguatkan pasar domestik. Salah satunya melalui campur tangan pemerintah.

"Karena Masela termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional, pemerintah perlu melakukan intervensi. Termasuk memastikan agar gas yang diproduksi dapat terserap sepenuhnya," kata dia, kepada Kontan.co.id, Selasa (2/6).

Baca Juga: SKK Migas: Produksi LNG Masela akan diprioritaskan untuk pasar domestik

Menurutnya, ada sejumlah industri yang dapat didorong guna menyerap produksi LNG Masela, seperti industri pupuk, petrokimia dan kelistrikan.

Langkah yang mungkin ditempuh pemerintah yakni mendorong Badan Usaha Milik Negara untuk menyerap produksi. Ataupun juga memfasilitasi pihak lain yang tertarik menyerap produksi Masela.

"Maka KKKS bisa fokus pada proses produksi," ungkap Komaidi.

Di sisi lain, pembentuk harga juga harus menjadi perhatian yakni dengan menerapkan formulasi khusus yang fleksibel dimana ketika harga komponen turun maka harga produk ikut turun dan sebaliknya.

Baca Juga: SKK Migas pastikan proses lahan Masela baru rampung sebagian

Tak hanya soal potensi pasar domestik. Komaidi menilai pasar internasional bakal cenderung lebih ketat dalam beberapa tahun ke depan.

"Karena semakin banyak yang akan onstream untuk sejumlah proyek LNG di beberapa negara," tandas Komaidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×