Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pengamat Ekonomi Pertanian dari Universitas dari St Thomas di Medan, Posman Sibuea sepakat, PT Perkebunan Negara (PTPN) perlu direstrukturisasi. Meskipun, biayanya tak kecil.
Menurut dia, langkah perubahan menyeluruh yang dilakukan PTPN untuk menyehatkan perusahaan sudah benar. Dia juga sepakat adanya holding untuk PTPN sehingga lebih efisien dan efektif mengambil keputusan.
"Ini akan membuat perusahaan tidak banyak menggunakan staf ahli," kata Posman pada KONTAN, Senin (29/8).
Asal tahu saja, PTPN III membawahi 13 PTPN lainnya yang tersebar dari mulai Jawa sampai Kalimantan.
Masa Manik, Direktur Utama PTPN mengaku, membutuhkan modal sebesar Rp 9 triliun untuk mendukung rencana restrukturisasi tersebut. Posman mengaku nilai tersebut cukup asalkan digunakan dengan benar.
Menurutnya, sektor bisnis PTPN hingga saat ini, masih cukup menarik di mata investor sehingga cukup mudah untuk mendapatkan suntikan dana. Apalagi, adanya bantuan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan lebih mudah perusahaan mengundang investor dalam negeri atau luar negeri.
Disarankan, bila ada modal baru dari investor perusahaan plat merah ini dapat fokus mengembangkan sektor hilir karena akan memberikan nilai tambah produk yang disalurkan kepasaran.
"Fokus pada sektor hilir akan lebih banyak mendapatkan keuntungan dan hulu sudah mapan," pungkasnya.
Berdasarkan riset KONTAN, tercatat pada tahun 2015 total kerugian PTPN sekitar Rp 615 miliar. Dari 14 PTPN, hanya ada enam perusahaan yang mencatatkan keuntungan diantaranya PTPN III dan PTPN IV.
Resturktirasi perkebunan juga diperlukan karena produktivitas perkebunan perusahaan plat merah ini masih dibawah perusahaan sawasta lainnya. Rata-rata, nilai produktivitas hanya sekitar 18,5 ton per hektare. Sekitar 95% perkebunan perusahaan didominasi kelapa sawit.
Lainnya, perusahaan juga melakukan perubahan dalam budaya organisasi. " Diseluruh PTPN saya satukan semua budaya bekerja dengan tagline bekerja dengan jujur, tulus, dan iklas," Kata Masa Manik pada KONTAN, Jumat (26/8). Perubahan tersebut telah sudah dilakukan sejak dua bulan yang lalu.
Usaha perbaikan perusahaan PTPN disambut baik publik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News