kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengelola KITB Terus Dorong Pembangunan Proyek dan Infrastruktur


Jumat, 14 Oktober 2022 / 14:34 WIB
Pengelola KITB Terus Dorong Pembangunan Proyek dan Infrastruktur
ILUSTRASI. Foto udara rusunawa pekerja industri Batang di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (23/8/2022). ANTARA FOTO/ Harviyan Perdana Putra/rwa.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah terus mempercepat pembangunan proyeknya, hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Prepres) Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi melalui Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang Provinsi Jawa Tengah. 

Jajaran Direksi PT Kawasan Industri Terpadu Batang menerima kunjungan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto selaku ketua Tim Percepatan Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita selaku anggota Tim Percepatan Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang.

Direktur Utama PT KIT Batang Ngurah Wirawan mengatakan bahwa proyek terus dibangun dengan kecepatan tinggi yang diandaikan seperti naik kereta yang tidak sempat untuk mengerem. Ngurah juga mengapresiasi kontribusi luar biasa dari negara untuk menciptakan kawasan industri yang sangat kompetitif sehingga sudah banyak investor yang berinvestasi di KIT Batang.

“Pembangunan fase 1 seluas 450 Ha sudah selesai 100% dan telah habis terjual kepada investor. Kami sudah punya infrastruktur jalan sepanjang 50 km, kemudian drainase, serta pipa air bersih di tepiannya. Kita juga sudah punya pengolahan limbah, dan danau resevoir dengan kapasitas cadangan air mencapai 1 juta kubik,” terang Ngurah dalam keterangannya, Jumat (14/10).

Baca Juga: Incar Rp 350 Miliar, Intiland (DILD) Genjot Penjualan Lewat Intiland FunFair

Lebih lanjut, Ngurah menerangkan bahwa perlu segera untuk memulai pematangan lahan dan pembangunan infrastruktur pendukung untuk fase 2 yang juga telah dinantikan oleh 220 calon investor potensial yang telah menyampaikan minatnya pada lahan di fase 2. 

“Ada 11 tenant yang sudah melakukan tanda tangan persetujuan (agreement sign) dan ada 17 perusahaan potensial yang telah mengirimkan penawaran investasi dengan total luas lahan mencapai 991 Ha," terang Ngurah.

Kemudian, lanjut Ngurah, pembangunan konstruksi pabrik Investor pertama di KIT Batang yaitu KCC Glass dari Korea Selatan merupakan pembangunan konstruksi pabrik yang paling cepat progresnya. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik progres pembangunan pabrik gelas asal korea tersebut.

“Pembangunan KCC Glass telah menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan sejak dilakukan ground breaking pada tanggal 20 Mei 2021. Progres ini juga diikuti oleh para investor lain yang telah dan akan memulai konstruksi pabriknya di KIT Batang,” jelas Airlangga.

Apresiasi juga diberikan secara khusus oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada seluruh instansi khususnya PT Kawasan Industri Terpadu Batang yang telah mendukung secara penuh percepatan KIT Batang (khususnya fase 1 seluas 450 Ha ini). 

“Pembangunan KIT Batang akan memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian Indonesia, melalui investasi dan ekspor produk yang dihasilkan oleh industri di Kawasan KIT Batang,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Dia mengatakan bahwa akan mendukung untuk mengakselerasi pembangunan KIT Batang karena sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Menambah Proyek Township Baru

“KIT Batang yang diprakarsai oleh pemerintah ini akan menjadi lokasi untuk menangkap sejumlah relokasi industri dari luar negeri. Oleh karena itu, pembangunan KIT Batang ini perlu dikawal bersama-sama untuk mendukung pengembangan sektor industri di tanah air,” tegas Agus Gumiwang.

Menperin juga menekankan, pihaknya siap mendukung pengembangan KIT Batang dengan dilengkapi fasilitas pendidikan khususnya yang berbasis vokasi, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Politeknik. 

“Upaya ini dapat menopang ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sesuai kebutuhan industri saat ini,” tambah Agus Gumiwang.

Menko Perekonomian dan Menteri Perindustrian juga memantau secara langsung perkembangan pembangunan infrastruktur di KIT Batang yang telah disiapkan oleh Pemerintah mulai dari jalan dalam kawasan, waduk, sistem drainase, konstruksi pabrik tenant dan rencana lokasi jetty dan dry port. 

Sebagai upaya untuk penyediaan air baku di KIT Batang, Pemerintah telah menyelesaikan pembangunan Bendung Sungai Urang untuk memenuhi kebutuhan air baku di KIT Batang dengan kapasitas 285 liter/detik. Sistem penyaluran air baku, IPAL, drainase dan lainnya akan dapat mulai beroperasi pada 2023 sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×