kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,95   3,62   0.40%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengelola pusat belanja berharap PPKM efektif dan kapasitas kunjungan kembali optimal


Jumat, 13 Agustus 2021 / 15:25 WIB
Pengelola pusat belanja berharap PPKM efektif dan kapasitas kunjungan kembali optimal
ILUSTRASI. Pengelola pusat perbelanjaan berharap PPKM efektif dan kapasitas kunjungan bisa kembali optimal.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Jawa-Bali hingga 16 Agustus 2021. Ada beberapa pelonggaran dalam kebijakan PPKM level 4 kali ini, misalnya dengan uji coba pembukaan mal di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang.

Ada sejumlah syarat yang mesti dipatuhi dalam uji coba tersebut. Pertama, kapasitas pengunjung maksimal 25% dengan tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Kedua, hanya masyarakat yang sudah vaksin yang boleh masuk atau dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Ketiga, anak usia di bawah 12 tahun dan lansia di atas 70 tahun sementara waktu tidak diperbolehkan masuk ke mal. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyambut baik kebijakan tersebut.

Ketua Umum APPBI Alphonsus Widjaja menyampaikan, dengan diperbolehkannya kembali pusat perbelanjaan beroperasi, maka banyak sektor usaha non formal skala mikro dan kecil yang berada di sekitar pusat perbelanjaan akan tertolong. Mereka selama ini kesulitan akibat kehilangan pelanggan selama Pusat Perbelanjaan ditutup. 

Baca Juga: Pusat belanja kembali dibuka, begini rekomendasi saham emiten pemilik mal

"Kami selalu menyampaikan kepada pemerintah bahwa kalau pusat perbelanjaan ditutup maka dampaknya bukan hanya kepada pengelola pusat perbelanjaan tapi justru banyak sektor usaha kecil yang akan mengalami kesulitan lebih berat," kata Alphon saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (12/8).

Meski begitu, dia memberikan catatan, pelonggaran yang diberikan saat ini masih belum dapat meringankan beban berat kondisi usaha di pusat perbelanjaan yang telah dialami lebih dari selama satu setengah tahun. Terutama selama tidak beroperasi lebih dari lima pekan terakhir karena pemberlakuan PPKM darurat dan PPKM berdasar level.

Oleh sebab itu, Alphon berharap kembali diperpanjangnya PPKM berdasar level untuk kesekian kalinya ini bisa benar-benar berjalan efektif. Lalu, secepatnya pula kota-kota lainnya bisa mendapat pelonggaran, sehingga semua pusat perbelanjaan di Indonesia dapat beroperasi. Paling tidak, sama seperti pada saat pemberlakuan PPKM mikro.

"Kami berharap dapat segera diperbolehkan untuk beroperasional kembali dengan kapasitas lebih dari 25% di semua kota, serta restoran & kafe diperkenankan untuk melayani makan di tempat (dine-in), paling tidak sama seperti pada saat pemberlakuan PPKM mikro," kata Alphon.

Adanya persyaratan tambahan yaitu wajib vaksinasi bagi pengunjung juga diharapkan dapat mendorong percepatan vaksinasi. "Sehingga Pada akhirnya dapat mempercepat pencapaian Herd Immunity. Dengan begitu Indonesia segera dapat keluar dari krisis kesehatan yang sudah berlangsung lebih dari satu setengah tahun ini," kata Alphon.

Senada, Direktur Pengembangan Bisnis PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Ivy Wong juga menyambut baik pembukaan mal pada masa PPKM level 4 kali ini dengan syarat masuk scan barcode PeduliLindungi. PWON pun sudah menyiapkan petugas untuk membantu mensosialisasikan aplikasi ini.

"Walaupun masih dengan perbaikan terus menerus, namun dirasakan cukup baik. Mall traffic bisa baik sesuai confidence level pengunjung  dengan tetap menjaga social distance dan prokes. Lalu dukungan tenant tetap buka, dan activities harus berjalan supaya customer tetap ke mall," ungkap Ivy kepada Kontan.co.id, Kamis (13/8).

Dihubungi terpisah, Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) Olivia Surodjo mengayakan, pusat perbelanjaan MTLA di Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor saat ini masih belum dapat beroperasi penuh. Sebab, mal di luar empat kota yang tengah uji coba itu masih beroperasi terbatas pada supermarket, farmasi dan F&B untuk pesan antar.

Bersama APPBI, pengelola mal mempersiapkan akses memperoleh QE Code PeduliLindungi yang akan digunakan untuk check in dan check out. "Sedangkan di internal, kami menyiapkan perangkat dan SDM untuk mendukung kelancaran pengunjung masuk ke dalam mall," kata Olivia.

Dia menambahkan, MTLA mendukung upaya pemerintah menekan penyebaran covid-19 dan mensukseskan vaksinasi di masyarakat dengan harapan kondisi akan semakin membaik. Kata dia, bisnis pusat perbelanjaan akan membaik seiring pandemi yang semakin terkendali.

"MTLA mendukung percepatan vaksinasi dengan menjadi sentra vaksinasi di mal-mal yang dimiliki oleh MTLA. Saat ini sekitar 30.000 vaksin dosis 1 telah diterima masyarakat melalu kegiatan vaksinasi yang diadakan di Grand Metropolitan dan Metropolitan Mall Cileungsi," imbuh Olivia.

Selanjutnya: Jatuh bangun pedagang di pusat perbelanjaan bertahan dari terjangan pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×