Pengembang Armani Group Malaysia Bidik Pasar Indonesia

Rabu, 26 November 2025 / 13:31 WIB

ILUSTRASI. Dok Armani Group

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pengembang properti asal Malaysia semakin agresif membidik pasar Indonesia. Terbaru, ada Armani Group yang resmi memasarkan proyek terbarunya, Armani Hallson KLCC, kepada investor Indonesia.

Proyek Armani Hallson KLCC di kembangkan di atas lahan seluas 1,05 hektare (ha) di Jalan Ampang, Kuala Lumpur. Proyek residensial yang terdiri dari tiga tower ini menawarkan 2.215 unit apartemen dengan delapan tipe.

Peluncuran pemasaran itu digelar di Ritz-Carlton Jakarta, Sabtu (22/11). Proyek ini juga menawarkan sertifikat hak milik (freehold) yang dapat diwariskan tanpa pajak waris. Skema pembayaran dengan DP rendah dan cicilan langsung ke pengembang menjadi daya tarik bagi investor. Harga unitnya dibanderol mulai RM 1 juta atau sekitar Rp 4 miliar.

COO Armani Group, Maria Wan Malek, mengatakan Armani Hallson KLCC memiliki keunggulan lokasi karena hanya 300 meter dari kawasan KLCC. Proyek ini juga menawarkan 40 fasilitas yang tersebar di seluruh tower.

Beberapa fasilitas premium yang menjadi sorotan meliputi Healing Waterfall, Floating Tea Pavilion, Observation Pavilion, Imperial Onsen dengan panorama langit Kuala Lumpur, Elevated Heated Pool dengan pemandangan langsung ke Petronas Twin Towers, serta Sky Gym dengan jendela kaca penuh dari lantai ke langit-langit.

“Armani Hallson adalah satu-satunya proyek di Kuala Lumpur yang memiliki jambatan perhubung langsung ke KLCC, sehingga memberikan kesempatan eksklusif bagi investor untuk memiliki hunian premium di jantung kota,” ujar William Lau Wee Liang, Director of Group Sales & Marketing Armani Group dalam keterangannya, Rabu (26/11/2025).

Ia menambahkan, proyek ini menawarkan peluang investasi menarik berkat dukungan Five Senses sebagai operator hospitality. Dengan pasar sewa jangka pendek yang kuat, unit di Armani Hallson KLCC dinilai mudah disewakan dengan rental yield tinggi, sekaligus memiliki nilai jual kembali yang solid karena lokasi strategisnya.

Maria menargetkan lebih dari 300 investor Indonesia dapat berpartisipasi. Menurut dia, minat investor Indonesia meningkat karena Malaysia menawarkan pajak rendah, pertumbuhan PDB stabil, dan harga properti yang relatif lebih terjangkau dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara.

William menambahkan kedekatan budaya antara Indonesia dan Malaysia menjadi faktor pendorong kuat. “Kami tidak ingin saudara-saudari kami dari Indonesia melewatkan peluang luar biasa ini untuk memiliki properti bernilai di Malaysia,” ujarnya.

Dalam peluncuran di Jakarta, Armani Group bekerja sama dengan Charlie Lim dari World Property Insight, bersama Homeland dan Propeasy dari Malaysia. Charlie Lim menilai jumlah investor Indonesia di pasar properti Malaysia terus bertambah dan tren tersebut diperkirakan berlanjut dalam beberapa tahun ke depan. “Kolaborasi antara Homeland, Propeasy, dan Charlie Lim diyakini dapat memperluas pemasaran Armani Hallson di Indonesia,” tambah William.

Armani Group, berdiri sejak 2010, telah mengembangkan berbagai proyek hunian bertingkat, rumah tapak, kawasan industri, hingga pusat komersial. Beberapa anak usahanya juga telah tercatat di Bursa Malaysia.