Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang optimis tahun 2021 permintaan akan mulai membaik. Terlebih dengan adanya berbagai katalis positif yang dinilai mampu mendorong permintaan. Pengembang juga kian fokus pada memasarkan segmen rumah tapak yang menjadi segmen properti paling bergairah.
Menurut Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono ada beberapa katalis positif yang dapat mendorong permintaan. Menurutnya, beberapa katalis positif tersebut dari pelaksanaan vaksin, omnibus law, mata uang yang stabil dan bunga pinjaman KPR yang relatif rendah dan fix lebih panjang.
Selain itu, juga kepemilikan asing dari omnibus law yang bisa diimplementasikan. "Jadi, kami positif akan membaik di 2021," ujarnya kepada kontan.co.id, Rabu (6/1).
Baca Juga: Kawasan industri menjadi sektor yang paling prospektif bangkit pada 2021
Berangkat dari optimisme tersebut, Archied menilai harga jual akan meningkat. Hanya saja, masih terbatas tergantung proyek yang menarik bagi konsumen.
Menurutnya, potensi peningkatan harga bisa lebih dari 10% jika permintaan memang betul-betul membaik. "Seharusnya bisa lebih, tapi range kenaikan 5%-10% lebih realistis untuk target," lanjutnya.
Sepanjang 2021, emiten berkode saham DILD di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini akan mengandalkan proyek-proyek rumah tapak dan kawasan industrinya. Selain itu, pihaknya juga akan terus berupaya memasarkan stok high rise yang merupakan salah satu kontributor pendapatan. Dari sana, DILD membidik marketing sales Rp 2 triliun di 2021 atau naik dari target 2020 sebesar Rp 1 triliun.
Sementara untuk proyek baru, pihaknya akan fokus di rumah tapak dengan meluncurkan klaster-klaster baru. Sayang, Archied belum membeberkan berapa banyak klaster yang akan diluncurkan tahun ini. "Klaster baru di Talaga Bestari, Magnolia dan Graha Natura, serta di Serenia Hills," sebutnya.
Baca Juga: Lini bisnis properti perkantoran masih berat pada tahun 2021
Sementara, Direktur Metropolitan Land Olivia Surodjo menambahkan, untuk semester I-2021 pihaknya menilai masih akan serupa dengan semester II-2020. "Saya rasa situasinya masih mirip, tetapi kami berharap katalis dari vaksin sehingga kondisi bisa lebih normal di semester II-2020," ujarnya.
Perusahaan sendiri, masih akan fokus mengandalkan landed house atawa rumah tapak. Untuk itu, emiten berkode saham MTLA ini telah menyiapkan beberapa agenda di tahun depan yakni, peluncuran tahap kedua Wisteria yang merupakan joint operation Metropolitan Land dengan Keppel Land.