kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembang kakap kuasai proyek apartemen 2013


Selasa, 16 Oktober 2012 / 10:01 WIB
Pengembang kakap kuasai proyek apartemen 2013
ILUSTRASI. Ilustrasi syarat naik kereta api jarak jauh dan lokal hingga 16 Agustus 2021.


Reporter: Diemas Kresna Duta | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Perusahaan riset Colliers International Indonesia memprediksi sejumlah pengembang kakap masih mendominasi pasar apartemen 2013. Seperti Agung Podomoro Land, Bakrieland dan Lippo Karawaci.

Menurut hitungan Colliers, dari sekitar 15.341 unit apartemen yang bakal rampung tahun depan, proyek milik Agung Podomoro menguasai sebesar 25% dari total proyek apartemen 2013. Dibawahnya baru disusul pengembang Bakrieland, Lippo Karawaci serta Gapura Prima dengan porsi rata-rata sebesar 8%.

Sedangkan pengembang menengah semacam Bumi Perkasa Permai, Duta Paramindo dan Titanium Property berkontribusi rata-rata 5% dari total proyek apartemen 2013.

Direktur Riset Colliers International Indonesia Ferry Salanto menilai proyek properti dari pengembang besar, termasuk apartemen, sudah direncanakan sejak lima tahun terakhir. Artinya si pengembang sudah memiliki lahan sudah sejak lama. Tren ini pun masih bisa berlanjut di 2014. "Agung Podomoro, Bakrieland dan Lippo Grup masih mendominasi pasar properti di Jakarta," katanya kepada KONTAN, Senin (15/10).

Wilayah Jakarta Utara menjadi areal proyek properti terbanyak di Jakarta. Menurut Ferry, setidaknya ada sekitar 6.200 unit apartemen bakal dibangun di kawasan Pluit dan Sunter Jakarta Utara.

Wilayah lain yang masuk radar para pengembang adalah Jakarta Selatan. Maklum, wilayah ini memang diproyeksikan sebagai kawasan hunian di Jakarta. Colliers mencatat bakal ada 2.084 unit apartemen dibangun di Jakarta Selatan. "Kami mencatat ada tujuh proyek apartemen di wilayah ini," katanya.

Masih dominannya pengembang kakap ini harus menjadi perhatian serius pengembnag menengah. Menurut Ferry, pengembang menengah harus bisa merancang produk yang diminati pasar. Seperti berada di lokasi strategis, sarana infrastruktur yang memadai hingga imbal hasil investasi yang cukup potensial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×