kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pengembang properti memilih menahan untuk proyek baru tahun ini


Senin, 07 September 2020 / 06:10 WIB
Pengembang properti memilih menahan untuk proyek baru tahun ini


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengambang properti masih akan mengandalkan penjualan dari proyek-proyek eksistingnya. Hal tersebut lantaran belum adanya peningkatan signifikan terhadap properti.

Direktur Independen PT Ciputra Development Tbk Tulus Santoso menyebutkan hingga tutup tahun pihaknya belum akan ekspansi baru.

"Kami tidak ada ekspansi dalam artian proyek baru, hanya mengerjakan proyek eksisting yaitu Citra Raya dan Citra Maja," ujarnya kepada  kontan.co.id , Minggu (6/9).

Hal tersebut lantaran tren permintaan properti di new normal ini sendiri masih terbilang rendah. Sayang, ia belum bisa memaparkan perolehan marketing sales terkininya.

Baca Juga: Proyek landed house di Tangerang menjanjikan, Intiland (DILD) fokus tambah 1 klaster

Yang jelas, hingga semester I-2020 emiten berkode saham CTRA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mencatatkan pendapatan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp 2 triliun. Realisasi tersebut turun 16,69% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,4 triliun.

Guna meningkatkan raihan marketing sales, CTRA akan fokus pada segmen rumah tapak yang menyasar pasar end user. "Kami fokus rumah tapak untuk end user dengan harga di bawah Rp 1 miliar," sebutnya.

Senada, Direktur PT Metropolitan Land Tbk Olivia Surodjo menyebutkan kendati sudah memasuki new normal permintaan properti sudah ada sedikit peningkatan dibandingkan pada saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Namun, belum tingginya permintaan juga menahan perusahaan meluncurkan proyek baru. "Tahun ini belum ada rencana ekspansi khusus, kami masih mengembangkan proyek eksisting," tuturnya.

Karenanya, untuk meningkatkan minat masyarakat perusahaan juga memberikan promo untuk produk-produk di lokasi tertentu dengan diskon khusus untuk pembayaran dengan skema tunai keras.

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) bukukan marketing sales Rp 1,7 triliun hingga Agustus 2020

Selain itu, pihaknya juga akan terus meningkatkan digital marketing. "Untuk sementara proses penjualan juga akan terpusat," sebutnya.

Hingga semester I-2020, emiten berkode saham MTLA di BEI ini mencatatkan marketing sales sebesar Rp 540 miliar. Adapun kontribusinya sebesar Rp 365 miliar dari pra penjualan dan Rp 175 miliar merupakan pendapatan berulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×