Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Angkasa Pura II telah memperoleh persetujuan pemerintah melakukan proses konstruksi desain baru rencana induk Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pekerjaan fisik pengembangan bandara itu rencananya terealisasi pada awal 2012.
"Sekarang kami ngebut memproses DED (detail engineering design). Kami targetkan bisa selesai akhir 2011 supaya konstruksi pada 2012 bisa terlaksana," ungkap Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko, Senin (25/7).
Tri mengatakan, pengembarangan bandara tersebut karena pertumbuhan jumlah pergerakan penumpang yang telah mencapai dua kali lipat dari kapasitas. Jumlah pergerakan penumpang di Soekarno-Hatta tercatat mencapai 44,3 juta penumpang per tahun yang dilayani 14 maskapai lokal pada jalur penerbangan domestik dan 41 maskapai pada rute internasional. Padahal kapasitas terminal yang tersedia hanya cukup untuk melayani 22 juta penumpang per tahun.
Tri mengutarakan, revitalisasi bandara terpadat di Indonesia itu untuk meningkatkan kapasitas mencapai 62 juta penumpang per tahun pada 2014. Proses pengembangan itu akan dilakukan tanpa membangun landasan baru. Pengembangan itu diantaranya terminal 3, revitalisasi terminal 1 dan terminal 2, pembangunan terminal kargo baru, pengembangan fasilitas penunjang yang mendukung aksesabilitas penumpang serta pembangunan bangunan penghubung antara terminal 1 dan terminal 2 dengan konsep sentra pelayanan terpusat (one stop services).
Dia menjelaskan, optimalisasi landasan pacu akan dilakukan dengan merekonfigurasi landasan pacu 1 dan landasan pacu 2 dengan menambah jumlah jalur taksi (taxiway). Selain itu, PT Angkasa Pura II berencana meningkatkan kapasitas area parkir pesawat (apron) menjadi 174 pesawat dari sebelumnya hanya 125 pesawat.
Dengan kapasitas landasan pacu saat ini, Bandara Soekarno-Hatta hanya mampu menampung 52 pergerakan pesawat per jam. Melalui optimalisasi landasan pacu itu nantinya diperkirakan kapasitas dapat ditingkatkan menjadi 62 pergerakan per jam. "Optimalisasi landasan pacu dilakukan agar target kapasitas 62 juta penumpang per tahun dapat tercapai 2014 tanpa membangun landasan pacu yang baru," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News