Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui pengembangan super grid sangat penting untuk mengurangi dampak intermitensi dan divergensi antara sumber energi terbarukan (EBT) lokal dan lokasi permintaan yang tinggi.
Super grid ialah infrastruktur kelistrikan yang membentang dari timur hingga ke barat. Dalam pelaksanannya, PT PLN akan memperhatikan juga faktor supply and demand dalam interkoneksi tersebut.
Staf Ahli Menteri Bidang Perencanaan Strategis Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi menjelaskan, pengembangan super grid untuk mengelola listrik di satu kawasan dan dikoneksikan ke pulau-pulau lain yang membutuhkan.
“Rencana besar super grid menguhubungkan antar pulau, Kalimantan punya PLTA yang bagus dan bisa menghubungi kebutuhan di Jawa dan kebutuhan lainnya,” jelasnya dalam acara Jakarta Energy Forum (JEF) di Hotel Sultan, Rabu (31/5).
Baca Juga: Kementerian ESDM: Papua Simpan Potensi EBT Lebih dari 300 GW
Tidak hanya itu, super grid ini juga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan energi yang besar di Sulawesi, khususnya bagi industri yanag memproses logam (metal process industry).
Sebelumnya pada Desember 2022, PT PLN mengoperasikan kabel bawah laut, line ketiga (sirkit III) jaringan interkoneksi Sumatra – Bangka. Interkoneksi bertegangan 150 kiloVolt (kV) ini semakin memperkuat keandalan pasokan listrik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dengan pemberian tegangan line ketiga interkoneksi kabel bawah laut Sumatera – Bangka ini akan memberikan tambahan daya sebesar 200 Megawatt (MW) ke arah Bangka dan akan dinaikkan terus secara bertahap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News