kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penggemar Indomie? Ini sejarah dan kekayaan pemilik Indomie


Sabtu, 17 Oktober 2020 / 15:10 WIB
Penggemar Indomie? Ini sejarah dan kekayaan pemilik Indomie


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Indomie merupakan merek mi instan yang digemari oleh hampir semua kalangan. Tak hanya dari masyarakat Indonesia, Indomie juga dinikmati oleh masyarakat dari negara lain seperti Korea Selatan, Nigeria, maupun Malaysia. Sejumlah YouTuber pun seringkali mengulas maupun melakukan challenge makan Indomie. 

Terbukti Indomie memenangi peringkat ramen instan terbaik versi harian asal Amerika Serikat, LA Times.

Lantas, bagaimana mi instan produksi Indofood ini bisa mendunia dan berapa harta kekayaan pemilik Indofood?

Baca Juga: Menghitung Untung Rugi Pinehill bagi Kantong Indofood CBP (ICBP)

Sejarah Indomie

Melansir situs resmi Indomie, ketika mi instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia di tahun 1969, banyak yang meragukan bahwa mi instan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pangan pokok.

Akan tetapi, karena mi instan sendiri harganya relatif terjangkau, mudah disajikan, dan awet, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi instan di Indonesia. 

Produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang saat itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia. Kemudian pada 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan diluncurkannya varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam.

Puncaknya pada 1983, produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie Mi Goreng. Produk tersebut telah merambah banyak negara termasuk Amerika Serikat, Australia, Inggris, Timur Tengah dan China. 

Baca Juga: Sah, Indofood CBP (ICBP) lanjutkan rencana akuisisi Pinehill

Melansir Intisari, 11 November 2019, Indomie pertama kali dibuat oleh PT Sanmaru Food Manufacturing Co Ltd. Namun, kemudian tahun 1984 perusahaan ini dibeli oleh PT Sarimi Asli Jaya yang memproduksi Sarimi.

Selanjutnya tahun 1990, PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sebelumnya bernama PT Panganjaya Intikusuma mengakuisisi perusahaan tersebut sehingga Sarimi dan Indomie berada di bawah satu perusahaan. 

Keberadaan PT Indofood tidak bisa terlepas dari sosok Sudono Salim atau Liem Sioe Liong. Melansir dari Kompas.com , Minggu (20/12/1992), Salim dengan Salim Groupnya menerapkan strategi bisnis yang terintegrasi.

Sedikitnya 90 persen pasar domestik mi instan saat itu dikuasai Salim Grup melalui produk Supermi, Sarimi, Super Cup, dan sebagainya. Bahkan omzet penjualan hampir Rp1 triliun pada tahun 1990.

Baca Juga: 5 varian mi Instan lokal dengan rasa pedas: mie goreng Bon Cabe, Indomie ayam geprek

Kekayaan Pemilik Indofood, produsen Indomie 

Salim Group merupakan perusahaan yang dinakhodai Anthoni Salim. Kekayaan Anthoni Salim pun mencapai 5,5 miliar dollar AS atau Rp 82,5 triliun, menjadikannya sebagai orang terkaya keenam di Indonesia versi Forbes 2019. 

Perusahaan keluarga ini bergerak di bidang makanan, perbankan, dan telekomunikasi. Anthoni Salim merupakan CE0 dari Indofood, produsen Indomie yang menjadi pemimpin pasar mi instan di dunia. 

Nilai penjualan perusahaan tersebut mencapai 5,1 miliar dollar AS. Salim Group juga memiliki sekitar 41 persen saham perusahaan investasi di Hong Kong, First Pacific yang memiliki aset 20,9 miliar dollar AS di enam negara. 

Saudara laki-laki Anthoni Salim, Andree Halim merupakan Wakil Presiden dari QAF, perusahaan pembuat roti di Singapura. Sementara, saudara perempuannya, Mira merupakan pendiri dari distributor produk Indofood di China. Selama krisis ekonomi tahun 1997 hingga 1998, Salim Group kehilangan Bank Central Asia (BCA) yang dijual ke keluarga Hartono, orang terkaya di Indonesia.

Selanjutnya: ​Sejarah mi instan, diciptakan pendiri Nissin usai Perang Dunia II

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×