Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendanai proyek pipa Cirebon-Semarang (Cisem) kembali menjadi sorotan.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan penggunaan APBN sebaiknya didorong jika memang memungkinkan. "Proyek infrastruktur migas di Indonesia umumnya masih dihadapkan pada masalah keekonomian proyek," ungkap Komaidi kepada Kontan.co.id, Senin (8/2).
Komaidi melanjutkan, penggunaan APBN untuk proyek Cisem juga sejatinya mendesak dilakukan pasalnya infrastruktur gas merupakan suatu keharusan untuk pemanfaatan gas sebagai sumber energi.
Baca Juga: Ini penyebab proyek pipa Trans Kalimantan masih mandek
Rencana pemerintah menggunakan APBN juga dinilai dapat membantu pelaksanaan proyek.
Sekedar informasi, Kepala Seksi Penyiapan Program Pemanfaatan Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Rizal Fajar Muttaqin mengatakan, sesuai arahan Menteri ESDM, Arifin Tasrif maka pembangunan dua proyek pipa transmisi direncanakan akan dibiayai APBN.
"Arahan Pak Menteri untuk ruas Dumai-Sei Mangkei dan Cirebon-Semarang kami sedang jajaki kemungkinan penggunaan APBN," kata dia dalam diskusi Indonesian Gas Society, Rabu (27/1).
Rizal menjelaskan, pertimbangan penggunaan dana APBN untuk kedua proyek tersebut bertujuan untuk meringankan beban industri pengguna gas. Nantinya, industri yang menjadi konsumen gas dari kedua proyek tidak akan terbebani dengan toll fee.
Kendati demikian, Rizal memastikan secara khusus untuk proyek pipa transmisi Cirebon-Semarang, pihaknya masih menanti kajian yang dilakukan oleh Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas).
Selanjutnya: BPH Migas belum ambil keputusan final proyek pipa Cirebon-Semarang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News