Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lakukan grounded untuk satu unit pesawatnya tipe B737MAX 8, Garuda Indonesia tidak alami gangguan operasional penerbangan.
Ikhsan Rosan, Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyebutkan bahwa pihaknya sedikit mengalami kerugian walau besarannya tidak signifikan. "Pesawat kami hanya satu, tidak signifikan," tuturnya saat dihubungi kontan.co.id, Selasa (12/3).
Menyusul surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan RI cq Direktorat Jenderal Perhubungan Udara perihal Temporary Grounded untuk pelaksanaan inspeksi atas seluruh B737MAX yang beroperasi di Indonesia pihaknya pun telah menetapkan akan turut mengikuti aturan tersebut. Walaupun begitu, ia melihat secara bisnis tidak mengganggu operasional penerbangan perusahaan.
Sebelumnya, pesawat Boeing 737 MAX 8 milik Ethiopian Airlines jatuh di wilayah terbang Kenya, Minggu (10/3). Jenis pesawat itu sama dengan pesawat Lion Air yang jatuh di Indonesia pada 29 Oktober 2019.
Berdasarkan keterangan pers yang disampaikan perusahaan kemarin, dari perusahaan pun akan terus berkomitmen untuk melakukan Pemeriksaa berkala meliputi fitur-fitur vital penunjang kelaikan armada seperti airspeed, altitude system, flight control system hingga stall management system dengan catatan hasil inspeksi no fault found (dengan hasil baik).
Secara terpisah, Corporate Secretary PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) Fidiarta Andika mengatakan, Boeing 737 MAX 8 yang dimiliki induk usahanya sejauh ini baru dalam tahap perawatan line maintenance saja. Artinya, perbaikan yang dilakukan hanya perbaikan minor, terjadwal maupun tidak terjadwal.
"Kami itu punya kapabilitas untuk merawat sampai line maintance, untuk perawatan berat belum jadi masih line maintenance," ujarnya di Garuda City Center, Tangerang, Senin (11/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News