kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.564   1,00   0,01%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Penguatan industri perikanan di Natuna mendesak dilakukan


Selasa, 07 Januari 2020 / 15:20 WIB
Penguatan industri perikanan di Natuna mendesak dilakukan
ILUSTRASI. Warga melihat ikan tongkol hasil tangkapan nelayan yang dilelang di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Selasa (29/11).


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

Oleh karena itu, masYarakat Natuna sendiri tidak merasakan dampak ekonomi dari industri perikanan tersebut. Andi minta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuat regulasi untuk kelanjutan proses pengolahan ikan di Natuna.

Masalah kedaulatan juga menjadi hal penting bagi Abdi. Kesejahteraan nelayan di Natuna bisa tercipta bila kedaulatan di tegakkan sehingga tidak ada kapal asing yang mencuri ikan di kawasan Natuna.

Baca Juga: Jokowi akhirnya berkunjung di Sukajaya setelah sempat gagal mendarat

Mengenai kedaulatan pun sebelumnya telah ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD. Mahfud bilang tidak ada tawar menawar untuk kedaulatan Natuna.

"Diplomasi tidak untuk Natuna. Itu sudah selesai itu sudah hak sah kita tidak ada nego," ucap Mahfud, Senin (6/1).

Mahfud juga menegaskan akan menambah kapal patroli di kawasan Natuna. Meski begitu Mahfud bilang tidak akan mendorong perang untuk masalah Natuna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×